Ketua Dekranasda Kota Kupang, Hilda Manafe Pantau Pelatihan Kader Jumantik

  • Bagikan
Ketua Dekranasda Kota Kupang Hilda Manafe foto bersama kader Jumantik Tingkat Kota Kupang, Jumat(15/11/2019). //Foto: Istimewa

KUPANG, Delegasi.Com – Ketua Dekranasda Kota Kupang Hilda Manafe memantau pelatihan kader jumantik tingkat Kota Kupang yang saat ini memasuki hari ketiga di Aula Kantor Kecamatan Alak, Jumat (15/11/2019).

Kegiatan hari pertama dilaksanakan di kecamatan kelapa lima yang diikuti oleh kader dari kecamatan kelapa lima dan kota lama.

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Pada hari kedua dilaksanakan untuk kader dari kecamatan alak yang memiliki kasus DBD terbanyak dikota kupang.

Pada hari ketiga diselenggarakan pelatihan bagi kader dari kecamatan Kota Raja dan Oebobo. Sedangkan untuk menuntaskan tour kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan bagi kader di kecamatan Maulafa.

Menurut ketua pokja 4 TP. PKK Kota Kupang, dr. Jeane E. Fransiska yang membidangi kesehatan dan lingkungan hidup “kegiatan ini adalah bagian program kerja TP. PKK Kota Kupang di bawah komando Pokja 4. Latar belakang kegiatan ini adalah sebagai upaya mendukung pemerintah Kota Kupang mengantisipasi resiko kematian akibat demam berdarah (DBD).

Kematian akibat DBD trend disebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di kalangan masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan inovatif yang terancang serta terencana dengan baik.

“Deteksi dini dan strategi perlu dipersiapkan, untuk itu siapa yang perlu dipersiapkan adalah para kader, kenapa? Karena mereka ada di akar rumput. Hari ini, di sini, di kecamatan Oebobo kita melatih kader – kader dari kecamatan Oebobo dan Kota Raja. Kita berharap, setelah itu para kader sebagai perpanjangan tangan pemerintah dapat mengimplementasikannya di lapangan sehingga hal-hal yang kita kwatirkan dapat diminimalisir atau teratasi,” kata dr. Jean.

Sesuai data, angka kematian akibat DBD di Kota Kupang memang tidak ada. Tapi perlu diingat kalau penderita DBD tidak berujung pada kematian hal ini disebabkan karena banyaknya fasilitas kesehatan yang sudah cukup memadai. Namun disini perlu diketahui bahwa penderita DBD untuk Kota Kupang pada waktu yang lalu terbesar ada di kecamatan Alak.

“Sebagai kader, saya harapkan agar ketika sudah memperoleh pelatihan tolong bantu kami jaga lingkungan. Karena, kita perlu lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat tentunya adalah lingkungan yang bersih. Kader perlu kerja sama dengan RT/RW setempat untuk menjaga keadaan lingkungannya,” tandasnya.

Sementara itu saat memberikan sambutan ketua TP PKK Kota Kupang, Hilda Manafe menyampaikan terima kasih pada semua kader yang sudah rela membantu pemerintah Kota Kupang

“Terima kasih buat semua yang sudah bersama-sama mendukung pemerintah Kota Kupang melalui kegiatan-kegiatan TP. PKK baik itu di tingkat kelurahan, kecamatan dan kota,” uangkap Hilda Manafe.

Kegiatan ini katanya adalah bagian dari mendukung Wali Kota Kupang agar ada perubahan. Perubahan ini diawali dari lingkungan kita sendiri, kenapa harus dari lingkungan kita? Hal ini tentunya supaya kita terbebas dari penyakit.

“kalau kita sudah diserang penyakit maka semua akan terganggu. Seperti yang dikatakan dr Jeane “terancam nyawanya”. Ini adalah sebagian kecil dari kondisi penyakit yang kita lihat”.

Melalui program TP. PKK harus mendukung program walikota Kupang, walau anggaran yang tersedia terbatas.

“Saya sering menyarankan kepada teman-teman pengurus TP. PKK untuk membuat program yang menjadi kebutuhan masyarakat, program yang menyentuh langsung ke masyarakat. Jadi programnya harus terarah dan terukur,” tandasnya.

“Saya tidak mau kerja tidak tuntas, tidak terukur dan tanpa arah. Seperti data yang ada. Kalau sebelumnya ada penderita DBD di Kota Kupang maka, dengan dilatihnya 400 kader jumantik apakah kedepan DBD dapat teratasi atau tidak. Ini juga harus ada evaluasi tentunya. Hal ini penting sehingga tidak dianggap main-main oleh masyarakat”.

//Delegasi.Com(tim)

Komentar ANDA?

  • Bagikan