Seorang Mahasiswa Unika Ditemukan Meninggal di Kamar Kost di Oesapa

  • Bagikan
Suasana histeris dan sedih saat korban akan dievakuasi, Rabu (23/1/2019) //Foto: Pos Kupang

Kupang, Delegasi.Com- Jeronimu Gratia Barreto(22) mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira Kupang ditemukan meninggal dunia di kamar kostnya di Oesapa, Rabu(23/1/2019).

Mahasiswa semester VII Prodi Manajemen Universitas Katolik Widya Mandira Kupang seperti diberitakan Pos Kupang.Com itu ditemukan pertama kali oleh pacarnya tergeletak telungkup di lantai kamar.

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Saudari korban dan pacar korban tampak histeris dan menangis usai melihat korban tak lagi bernyawa dalam kamar kost.

Apalagi ketika mobil ambulan yang datang untuk mengevakuasi jenazah korban.

Korban yang diketahui bernama Jeronimu Gratia Barreto (22) itu ditemukan pertama kali oleh pacarnya, Maria Thalia Coreia saat mengunjungi kamarnya sekira pukul 12.00 Wita

Menurut kerabat yang ditemui di lokasi, saat pertama kali Thalia menemukannya, ia sedang dalam posisi telungkup.

Saat beberapa kali digugah dan dibangunkan, ternyata ia tidak lagi bernyawa.

Thalia yang panik kemudian menghubungi pemilik kost dan beberapa kerabatnya untuk menginformasikan kabar duka ini.

Pemilik kost kemudian menghubungi pihak Kelurahan Liliba dan melaporkan kejadian ini kepada pihak Polres Kupang Kota.

Menurut kerabatnya, korban merupakan mahasiswa asal Dili, Republik Demokratik Timor Leste.

Warga memadati lokasi penemuan mayat mahasiswa di kamar kost yang beralamat Jalan Stikes Nusantara RT.41/RW.01 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Penemuan mayat yang menggegerkan warga Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang, ini dilaporkan pada Rabu (23/1/2019) siang.

Pihak Polres Kupang Kota yang tiba di lokasi melakukan olah TKP sekitar pukul 13.00 Wita.

Selain pihak Polres, pihak Kelurahan Liliba juga tampak di lokasi penemuan mayat tersebut.

Lurah Liliba Viktor A Makoni tampak bersama beberapa staf memantau proses itu.

Olah TKP

Warga memadati lokasi penemuan mayat mahasiswa di kamar kost yang beralamat Jalan Stikes Nusantara RT.41/RW.01 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Penemuan mayat yang menggegerkan warga Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang, ini dilaporkan pada Rabu (23/1/2019) siang.

Pihak Polres Kupang Kota yang tiba di lokasi melakukan olah TKP sekitar pukul 13.00 Wita. Selain pihak Polres, pihak Kelurahan Liliba juga tampak di lokasi penemuan mayat tersebut. Lurah Liliba Viktor A Makoni tampak bersama beberapa staf memantau proses itu.

Tewas di Pantai Oesapa

Sebelumnya juga pernah diberitakan seorang mahasiswa ditemukan dalam keadaan tidak bernyaya.

Mengutip Kompas.com, aparat Kepolisian Sektor Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT), mengungkap identitas pria yang ditemukan tewas mengambang di perairan Pantai Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima.

“Berdasarkan identifikasi dari Tim Inafis Polres Kupang Kota, pria tersebut diketahui bernama Carolino A Sowo (25), mahasiswa semester 8 Jurusan Filsafat, salah satu universitas swasta di Kota Kupang,” ungkap Didik kepada Kompas.com, Rabu (25/7/2018).

Carolino, lanjut Didik, diketahui berasal dari Bongenga, Bajawa, Kabupaten Ngada.

Menurut Didik, identitas Carolino terungkap dari Inafis (alat sidik jari) Polres. Karena Carolini sudah terdata di KTP elektronik, sehingga sidik jarinya sudah masuk data base.

“Ketika jarinya ditempel, kemudian muncul semua identitas lengkap,” ungkap Didik.

Jenazah Carolino kemudian dibawa di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, untuk dilakukan proses otopsi.

Saat ditemukan tewas mengambang, sepeda motor milik Carolino, ditemukan berada di parkiran pantai Warna Oesapa, yang letaknya tidak jauh dari tempat Carolino mengapung.

Seperti diketahui, warga Kelurahan Oesapa dihebohkan dengan penemuan jenazah pria tanpa identitas yang mengambang di Pantai Oesapa.

Menurut keterangan dua saksi mata, Yeremias Oematan dan Sakarias Tanesi, Selasa (24/7/2018) pagi, saat kembali mencari ikan, keduanya mendapat informasi dari teman yang sering dipanggil Mas Timor, ada orang meninggal dan hanyut di tengah laut.

“Kedua saksi menuju tempat kejadian perkara melihat jenazah sementara terapung. Selanjutnya mengevakuasi Carolino dengan menariknya menggunakan alat mancing di baju milik Carolino, kemudian membawanya ke pesisir Pantai Oesapa,” ungkap Didik.

Setibanya di pesisir Pantai Oesapa, lanjut Didik, masyarakat yang bermukim di sekitar Pantai Oesapa, langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Polisi yang menerima laporan, kemudian mendatangi tempat kejadian perkara dan mengamankan para saksi.

Polisi lalu mengevakuasi jenazah Carolino dengan menggunakan mobil patroli ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.

Tewas Diterkam Buaya

Pada 5 November 2014, warka Kupang juga dikejutkan dengan penemuan mayat mahasiswa yang kemudain diketahui bernama Tobi Anias.

Mengutip Tempo.co.id, Toni adalah mahasiswa semester tiga Fakultas Teknik Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang, Nusa Tenggara Timur, ditemukan tak bernyawa di Pantai Oebelo, Kabupaten Kupang, Rabu, 5 November 2014.

Tobi menjadi korban serangan buaya saat sedang menjala ikan di Pantai Lasiana, Kupang.

Korban ditemukan dalam kondisi tanpa lengan kanan dan terdapat bekas cakaran pada tubuhnya.

Selain itu, pinggul kirinya terluka.

Ditemukan jejak buaya tak jauh dari jenazah Tobi.

Kasus ini merupakan yang kedua kalinya terjadi di obyek wisata Pantai Lasiana.

Berdasarkan keterangan saksi, korban diterkam buaya saat hendak mengambil hasil tangkapan ikan.

Ongki, teman korban, mengatakan dirinya bersama korban dan seorang teman awalnya menjala ikan di Pantai Lasiana.

Menjelang sore, mereka berniat mengangkat hasil tangkapan itu.

Namun, tanpa diduga, korban justru diterkam buaya.

“Kami tidak tahu ada buaya yang sudah menunggu di pantai,” katanya.

Jenazah korban baru ditemukan setelah 18 jam dilakukan pencarian oleh tim Search and Rescue Kupang di Pantai Oebelo.

Sebelumnya, mayat korban ditemukan oleh dua nelayan yang kebetulan melintasi pantai tersebut sepulang mencari kayu di hutan.

“Kami sedang mencari kayu. Kami mencuci kaki di tepi muara dan melihat mayat di atas pasir,” kata Yosina Kefi, seorang nelayan. //delegasi(PK/ger)

Komentar ANDA?

  • Bagikan