Anton Bele: Generasi Milenial Optimis dan Percaya Diri (2)

  • Bagikan
LAMPU TEPLOK--Dr.Anton Bele? M.Si, menunjukkan kepada mahasiswi lampu teplok sebagai alat penerangan pada masa lampau dalam diskusi di Asrama Kasih Abadi, Sabtu (19/11/2022).Foto:delegasi (Hyeron Modo).

DELEGASI.COM, KUPANG – DALAM sesi kedua tentang  Generasi Milenial, Anton menyampaikan tentang dasar – dasar kepribadian manusia yang mencakup 3 D, 5 A, 3 B, 3 P, 4 Sikap, dan 4 Tujuan.

Anton menjelaskan 3 D, yaitu, darah, daerah dan darma. Darah yang dimaksudkan adalah kita ada ikatan darah sebagai saudara.Demikian juga para mahasiswi yang tinggal di Asrama Kasih Abadi, ada ikatan darah.

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Baca Juga:

Anton Bele Bicara Tentang Milenial Bersama Mahasiswi Asrama Kasih Abadi (1)

Anton Tentang Kwadran Bele ( 1)

“Di asrama ini, kamu tinggal bersama, itu berarti kamu bersaudara. Asrama Kasih Abadi ini tempat tinggal kamu selama kuliah. Maka jagalah kebersihan dalam asrama ini,” kata Anton.

SERIUS–Mahasiswi asrama Kasih Abadi serius mendengarkan penjelasan tentang Saya Generasi Milenial, di aula asrama tersebut, Sabtu (19/11/2022).Foto:delegasi(Hyeron Modo).

Daerah, demikian Anton, semua manusia ada tempat tinggal. Jadi, daerah itu di mana kita tinggal biar waktu singkat, itu daerah kita sehingga kita menyatu, tidak merasa asing.
Darma maksudnya kebaktikan.

Jadi, kamu studi, itu darma. Darma itu menuntut kamu mahasiswi bekerja di asrama buat makalah tugas kuliah atau ikut kuliah zoom.
Anton menyatakan, hidup manusia terikat dengan 5A, yaitu alam, adat, aturan, anggaran, dan agama. Anton menegaskan, agama bukan sampingan, tapi kelengkapan.

Selain itu, ada 3B, yakni baik, benar dan bagus.
Ada juga 3 P, jelas Anton, mencakup P pertama adalah pokok. Maksudnya adalah kebutuhan pokok manusia seperti sandang, pangan dan papan. Lalu P kedua adalah penting, mencakup kesehatan dan pendidikan. Dan P ketiga adalah perlu. Perlu ada hiburan dalam hidup kita.

Dasar kepribadian berikutnya 4 Sikap, yaitu sopan (nafsu), salam (nalar), sapa (naluri), senyum (nurani). Selain itu ada 4 Tujuan, yakni senang (nafsu), Gembira (nalar), puas (naluri), dan bahagia (nurani).

Mengenai generasi milenial, Anton menjelaskan, dalam diri generasi milenial terdapat 3 T, yakni tanggap.

Tanggap terhadap keadaan. Tenggang rasa, maksudnya ada manusia lain di sekitar kita. Tanggung jawab. Mahasiswa punya tanggung jawab kuliah sampai selesai.

Anton mengatakan, banyak pakar berpendapat ada tujuh ciri generasi milenial. Pertama, optimis. Generasi milenial rasa gembira karena selalu optimis akan masa depannnya. Kedua, percaya diri. Generasi milenial umumnya percaya diri.

Ketiga, kejar prestasi. Generasi milenial tidak mau ketinggalan, mereka selalu berusaha untuk mengejar prestasi, baik dalam dunia pendidikan maupun dunia kerja.

Keempat, generasi milenial menghargai nilai-nilai moral. Kelima, generasi milenial menghargai keberagaman. Keenam, suka kerja sama, kerja kelompok. Ketujuh, generasi milenial itu mandiri.

MAHASISWI–Sebagian mahasiswi penghuni Asrama Kasih Abadi peserta diskusi foto bersama pemilik asrama Adrianus Ceme (duduk kanan), Dr.Anton Bele, M.Si (duduk tengah batik merah) sebagai pembicara, dan Ibu Yolenta Wea (pemilik asrama, duduk kiri).Foto:delegasi/(Hyeron Modo).

Hargai Keberagaman

Pengelola Asrama Kasih Abadi, Adrianus Ceme, mengatakan, dari diskusi ini mahasiswi mendapatkan satu teori baru tentang kehidupan manusia.

Teori baru dimaksud, yakni 4 N dalam Kwadran Bele, yaitu Nafsu, Nalar, Naluri dan Nurani. “Dari 4 N ini tinggal bagaimana menerapkannya dalam kehidupan kita,” ujarnya.

Adri Ceme mengingatkan mahasiswi agar materi 4 N Kwadran Bele ini bisa dimanfaatkan dalam proses pembelajaran untuk melakukan sebuah penelitian.

“Mahasiswi ambil judul apa saja, bisa pakai Kwadran Bele ini. Lalu bisa mengambil satu kesimpulan bagaimana perilaku kehidupan masyarakat sekarang ini terkait teori 4 N ini,” tambahnya.

SERIUS–Mahasiswi asrama Kasih Abadi serius mendengarkan penjelasan tentang Saya Generasi Milenial, di aula asrama tersebut, Sabtu (19/11/2022).Foto:delegasi(Hyeron Modo).

Berkaitan dengan kejar prestasi sebagai salah satu ciri generasi milenial, Adri Ceme, mengingatkan mahasiswi, sekarang saatnya kejar prestasi.

“Saya selalu ingatkan, belajar, belajar dan belajar. Ini nanti akan menjadi pedoman saya untuk memantau dan melakukan pembinaan rutin bagi mahasiswi di asrama ini,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Adri Ceme, mahasiswi harus hargai nilai-nilai moral dan keberagaman di dalam asrama ini. Juga di lingkungan kampus.

“Menghargai keberagaman dalam kehidupan sangat penting, karena kita ini ada hubungan sosial,” tegasnya.
Mengenai kerja sama, Adri Ceme mengatakan, kerja sama ini sudah kaju lakukan selama ini setiap hari Sabtu kerja bakti bersama.

Saling membantu satu sama lain dalam asrama ini. Soal mandiri, itu sudah kamu lakukan selama ini di asrama, misalnya memasak.

Adri Ceme menyampaikan, mahasiswi penghuni asrama ini sudah 10 angkatan yang sudah diwisuda. Mereka sekarang sudah mengabdi di berbagai daerah di NTT.

//delegasi(Hyeron Modo/bersambung)

Komentar ANDA?

  • Bagikan