Awasi Ketat Kapal Barang Yang Masuk Flotim

  • Bagikan
Danramil 1624-02 Adonara, Mayor (Inf) Ignasius Hali Sogen,SE, Anggota DPRD Flotim, Muhidin DS.Tokan (Baju putih panjang), Ahmad Muktar (Baju putih pendek), dan Martinus Ola Anen (Baju Kotak) saat memeriksa 8 ABK KLM.Muda Jaya 01 Asal Binjai Sulawesi di Dermaga Waiwuring, Witihama, beberapa waktu lalu, dalam rangka cegah Covid-19. (Delegasi.Com/BBO)

 

LARANTUKA, DELEGASI.COM –
Setiap Kapal barang yang masuk ke Flores Timur,harus terus diawasi secara ketat agar tak berpotensi lolosnya virus Covid-19 ke tengah warga, seiring belum berakhirnya masa Pandemi Covid-19.

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Bila perlu, Pelabuhan Larantuka dan Tobilota dijadikan tempat karantina, sebelum Kapal dilepas menuju pelabuhan bongkar.

“Ini mengingat pernah ada Kapal beras dari Daerah Sulawesi, KLM Muda Jaya 01 bersama 8 ABK, yang terus masuk membawa logistik seperti beras masuk Adonara ke dermaga bongkar Waiwuring, Kecamatan Witihama.

Namun, saat diperiksa Satgas Covid-19 Kecamatan Witihama, bersama Tim Koramil 1624-02 Adonara, serta Anggota DPRD Flotim beberapa waktu lalu, tidak melakukan cek kesehatan dari Pelabuhan keberangkatan hingga dermaga tujuan,”ujar Danramil 1624-02 Adonara, Mayor (Inf) Ignasius Hali Sogen,SE kepada Delegasi.Com, belum lama ini, usai memeriksa Kapal Layar Motor (KLM) Muda Jaya 01 bersama 8 Anak Buah Kapal (ABK) asal Binjai, Sulawesi itu.

Menurutnya, percuma capek-capek jaga pelaku perjalanan di darat, kalau Kapal pembawa barang tak diawasi ketat.

“Memang, tak dilarang, namun Satgas Covid-19 Kabupaten Flotim harus menerapkan protokol pencegahan yang ketat untuk setiap kapal barang juga,”pungkasnya lagi.

Tak hanya, Kapal yang disterilkan, tapi ABK dan barang yang dibawa,”katanya lagi.

Ignasius HS lebih jauh menegaskan, pelabuhan Terong di Adonara Timur sebagai pelabuhan bongkar muat utama di Pulau Adonara juga sangat rentan, karena selalu ramai aktivitasnya.

Namun, Posko Satgas Covid-19 areal Pelabuhan Terong, yang merupakan Posko Kecamatan Adonara Timur, hampir setiap hari tidak ada petugas yang jaga.

Padahal, sebutnya, areal ini patut diawasi secara ketat setiap saat supaya tidak ada yang terkena Pandemi Covid-19.

Olehnya, sambung Ignasius HS, pihaknya melalui Relawan Satgas Covid-19 di Terong, meminta agar menghimbau para ABK supaya tidak boleh keluar dari areal pelabuhan Terong.

Berbeda dengan Pelabuhan Tobilota, seperti informasi yang dihimpun Media lewat salah satu petugas Satgas Covid-19 Desa Tobilota, Erna Lamataro, setiap hari selalu full aktivitas dari pagi hingga malam hari.

Bahkan, setiap Kapal barang dan ABKnya yang masuk tetap diperiksa dan disemprot disinfektan.

Anggota DPRD Flotim, Muhidin DS.Tokan, juga meminta Satgas Covid-19 Kabupaten Flotim agar perlu memperketat pengawasan terhadap setiap kapal barang yang masuk dan keluar Flotim.

“Iyah, kalau bisa semua Kapal barang yang masuk wajib dicek di Larantuka dan Tobilota dulu.

Jangan dibiarkan lolos masuk sendiri-sendiri lagi seperti yang terjadi di Dermaga Waiwuring, Witihama itu.

Kita tidak larang Kapal karena bawa beras dan bahan pokok lainnya, namun harus melalui protokol pencegahan penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Flotim,”imbuhnya, keras.

Sedangkan, terkait peran Posko Satgas Covid-19 Kecamatan dan Desa yang areanya di Pelabuhan, seperti Terong, Tobilota dan Waiwuring, Witihama agar meningkatkan penjagaannya.

“ABKnya pun dibatasi untuk keluar dari Kapalnya selama belum dinyatakan steril,”tambahnya.

Dari rilis data perkembangan Covid 19 di Flotim sudah masuk zona merah, maka semua pihak diminta mematuhi protokol pencegahan penularan secara ketat.

Pasalnya, Pandemi ini berpotensi lebih besar untuk masuk ke areal publik, seperti juga Kapal barang yang masuk, jika tak diawasi ketat,”ujar Muhidin, mengingatkan.

//delegasi (BBO)

Komentar ANDA?

  • Bagikan