BBKSDA NTT Gelar Diskusi ‘Harmonisasi Alam dan Peradaban Suaka Margasatwa Kateri’

  • Bagikan
Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Kateri di Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka //Foto: Delegasi.com (ISTIMEWA)

KUPANG, DELEGASI.COM  – Bala Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar temu diskusi bertema ‘Harmonisasi Alam dan Peradaban Suaka Margasatwa Kateri’ bersama kelompok masyarakat, perangkat desa dan Forkompimda Kecamatan Malaka Tengah untuk menangani tenurial (=persoalan klaim hak pengelolaan atas suatu lahan/hutan) kawasan Suaka Margasatwa (SM) Kateri, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka.

Demikian dikatakan Kepala BBKSDA NTT, Timbul Batubara,  melalui Siaran Pers Humas BBKSDA NTT (Sipers Nomor: S. 1139 /K.5/TU/HMS/9/2020) yang diterima tim media ini pada Jumat (11/09/2020) di Kupang.

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

 

“Aktivitas ini dilaksanakan untuk merumuskan rencana aksi penyelesaian tenurial di SM Kateri secara detail. Hasil pertemuan cukup positif dan mendapat respon yang baik dari banyak pihak. Perwakilan masyarakat eks pengungsi Timor-Timur menyambut baik diskusi tersebut. Mereka menyampaikan keinginan-keinginan mereka untuk dapat tetap diberikan akses pemanfaatan lahan di dalam kawasan Suaka Margasatwa Kateri, sambil melakukan pemulihan ekosistem, serta lebih lanjut berupaya mengembangkan pariwisata minat khusus di wilayah tersebut” jelasnya.

Pertemuan diskusi itu, lanjutnya, dilaksanakan di Aula BBKSDA NTT pada Rabu (09/09/2020) dengan dihadiri tim penanganan tenurial dari Direktorat Kawasan Konservasi Direktorat Jendral KSDAE Kementerian LHK dan tim supporting dari USAID-BIJAK dan Kemitraan/Partnership.

 

“Series diskusi ini berlangsung sepanjang hari untuk merumuskan rancangan awal langkah tindak penanganan SM Kateri, yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan diskusi di tingkat lapangan bersama masyarakat. Pada hari berikutnya, tim gabungan berangkat ke Atambua dan selanjutnya menuju Betun, Kabupaten Malaka,” jelasnya.

Setibanya di Betun, beber Timbul, tim gabungan menuju Kantor Bupati Malaka dan diterima oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Silvester Letto dan Kepala Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Malaka, Ferdinandus Un Muti.

 

Pemerintah Kabupaten Malaka, menyambut baik upaya yang akan dilakukan dan berharap agar SM Kateri dapat dipulihkan mendekati kondisi semula. Terutama fungsi hidrologisnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi sebagian masyarakat Kabupaten Malaka.

 

“Pertemuan ini dilanjutkan dengan kunjungan lapangan untuk melihat langsung kondisi terkini kawasan SM Kateri dan meninjau kondisi masyarakat pemanfaat lahan di dalam kawasan serta berdialog langsung dengan mereka,” ujarnya.

 

Timbul Batubara mengungkapkan bahwa kunjungan lapangan tersebut diakhiri dengan pertemuan formal dengan perwakilan kelompok masyarakat; baik masyarakat lokal maupun masyarakat baru (pejuang integrasi yang mengungsi, red), perangkat desa dan Forkopimda Kecamatan Malaka Tengah.

 

“Melalui kegiatan ini diharapkan akan diperoleh solusi bersama agar tercipta harmoni antara kelestarian alam dan ketersediaan kebutuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya kepada peserta pertemuan tersebut.

 

Menurut Timbul Batubara, interaksi masyarakat dengan kawasan konservasi diupayakan agar positif dengan tetap memanfaatkan hasil alamnya untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Ia menekankan bahwa harmoni alam dan peradaban perlu diciptakan di SM Kateri, dengan cara membangun interaksi kearifan lokal dengan lingkungan alam sekitar sebagai bagian dari perjuangan menuju kehidupan yang harmonis.

 

Kepada perwakilan masyarakat, Kepala BBKSDA NTT itu mengharapkan agar kepedulian bersama yang digalang ini menjadi aksi bersama, yang dibalut dalam konsep keseimbangan 3 Pilar (yakni adat/budaya, agama dan pemerintah).

 

“Untuk itu dibutuhkan kesepakatan bersama, dari pikiran bersama, serta membumikan kerja bersama, untuk menjaga nilai penting kawasan konservasi SM Kateri sebagai penyangga kehidupan, sumber air, hasil hutan bukan kayu berupa madu hutan dan tanaman obat, tanpa melupakan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pesannya.

 

Perwakilan masyarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut menyambut positif penyampaian Timbul Batubara. Mereka juga menyampaikan keinginan-keinginan untuk pemenuhan kebutuhan mereka.

 

Hasilnya menurut Timbul Batubara, terbangun kesepahaman untuk bersama-sama melakukan pemulihan ekosistem, pengelolaan sebagian lahan kawasan untuk pemenuhan kebutuhan budidaya dengan jenis-jenis multi purpose trees species (MPTS), pengembangan wisata alam, dan berbagai aktivitas ekonomi produktif lainnya. Kemitraan konservasi yang dilakukan akan dikawal bersama oleh gugus tugas yang melibatkan unsur-unsur pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga adat setempat.

 

“Kesepahaman yang terbangun ini, diharapkan untuk segera ditindaklanjuti,” pesannya.

Mengakhiri pesannya, kepada masyarakat di sekitar SM. Kateri, Timbul Batubara menyampaikan salam dan mengharapkan agar setelah pertemuan tersebut, akan terbangun komunikasi yang lebih baik antara BBKSDA NTT dengan masyarakat.

 

“Dan berharap agar pertemuan ini dapat menjadi momentum perubahan yang lebih baik bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian kawasan SM Kateri,” ungkapnya.

 

Pertemuan tersebut ditutup Camat Malaka Tengah, Eduardus Bere Atok dengan pesan dan harapan agar masyarakat tidak boleh lagi membabat hutan yang masih utuh untuk memperluas lahan garapan di kawasan SM Kateri.

 

// delegasi(*/tim)

Komentar ANDA?

  • Bagikan