Dalam Pekan ini Tiga Peti Mati TKI Dikirim dari Malaysia

  • Bagikan
Jenazah Milka Boimau dikirim dengan kondisi penuh luka dan bekas jahitan pada bagian perut.  Boimau meninggal di Penang, Malaysia pada tanggal 7 Maret 2018.

Kupang, Delegasi.com – Dalam pekan ini, duka dari negeri Jiran Malaysia kembali mengirim tiga peti mati Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal NTT.

“Dalam pekan ini ada tiga jenazah TKI asal NTT yang dipulangkan dari Malaysia,” ungkap Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdyaan BP3TKI Kupang, Timoteus K. Suban, Minggu (11/3/18).

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Dirilis voxntt.com, tiga jenazah itu, masing-masing, Mateus Seman asal Kampung Mbeling, Desa Gunung Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Milka Boymau asal Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi Timur,  dan asal Kabupaten Ende, Timo Marso Rafel Endai.

“TKI Mateus meninggal di Tawau Malaysia, 5 Maret 2018, karena sakit jantung. Sedangkan Milka Boimau meninggal di Penang, 7 Maret 2018 karena infeksi paru-paru,” jelas Suban seperti dilansir Kompas.com, Minggu (11/3/2018).

Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, Jenazah Milka Boimau dikirim dengan kondisi penuh luka dan bekas jahitan pada bagian perut.  Boimau meninggal di Penang, Malaysia pada tanggal 7 Maret 2018. Sementara, informasi kematiannya baru diketahui KJRI Penang pada tanggal 8 Maret 2018.

Jenazah Milka Boimau, telah tiba di kampung halamannya di Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, pada Minggu (11/3/2018).

Lebih jauh terkait kematian Milka, BP3TKI Kupang mengatakan soal bekas jahitan di perut dikarenakan tata cara otopsi yang dilakukan kepolisian Malaysia.

“Itu diotopsi oleh polisi. Karena Undang-Undang Malaysia yang meninggal harus diotopsi. Orang meninggal di sana semua ditangani polisi. Kita sudah terima banyak kasus kematian dari Malaysia. Pasti ada post mortemnya. Itu SOP Malaysia,” pungkas Suban.

Kematian Mateus Seman dilaporkan karena mengidap penyakit jantung, Coronary Artery Thrombosis. Pria berusia 43 tahun ini meninggal pada tanggal 5 Maret 2018 di Brought In Dead To Hospital Lahad Datu Sabah.

Di Kupang, jenazah Mateus tidak dijemput keluarga. Pihak BP3TKI NTT mengarahkan jenazah ke bagian Pamulasaran Jenazah RSUD WZ Yohannes Kupang.

Pada Senin (12/3/2018) Jenazah Mateus dipulangkan ke kampung asal di Desa Gurun Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, melalui Bandara Komodo di Labuan Bajo.

 

Surat konsulat RI di Malaysia terkait kematian Mateus Seman (Foto: WAG)

 

Sementara jenazah Timor Marso (30) dikirim dari Malaysia melalui Bandara El Tari Kupang, Sabtu (10/3/2018). Jenazah Timo langsung diterbangkan ke Ende. Ia dilaporkan menderita malaria kronis.

Informasi lebih jauh soal penyebab kematian ketiga tiga TKI ini belum banyak diketahui, pasalnya baik Milka, Mateus dan Timo dikirim secara ilegal dan tidak terdata di BP3TKI Kupang.

 

Mereka juga tidak berhak mendapatkan asuransi kematian dari perusahaan tempat mereka bekerja karena status mereka sebagai tenaga kerja ilegal.//delegasi(*/vn)

 

Komentar ANDA?

  • Bagikan