Fransiska Merlin Sareng, Anak Petani Desa Wolomotong Menuju Asia Pasifik

  • Bagikan
Juara
Fransiska Merlin Sareng (tengah) bersama Area Development Program (ADP) WVI Sikka, Johny Noya (baju hitam)//foto: Pos Kupang

Maumere, Delegasi.com– Aktif  mengikuti Forum Anak mengampanyekan  kekerasan anak  di  Desa Wolomotong, Kecamatan  Doreng, Kabupaten  Sikka sejak 2012 memberikan manfaat kepada FransiskaDirilis pos kupang.com Merlin  Sareng  (15).

Di setiap momentum, Merlin, sapaan akrabnya, selalu kampanyekan kekerasan anak.

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Aktif  dalam advokasi  dari program dampingi  Wahan  Visi Indonesia  (WVI),  kini  Merlin boleh berbangga diri. Ia   mewakili anak Indonesia  dalam   forum  anak   Asia Pasifik di Kolombo, Srilangka  14-18 Oktober 2017.

Menjadi  duta Indonesia, tak pernah dibayangkan siswi kelas  X SMAN 1 Maumere. Selama  hampir empat  tahun, di setiap  momentum  resmi,  bersama  30-an anak tergabung dalam  forum, mereka aktif dalam  kampanye kekerasan anak.

Anak  keempat  dari  lima bersaudara pasangan Sergius  Sareng dan Florensia  Purek, mengingatkan   jangan besar kepala dengan dengan prestasi ini.

Dirilis pos kupang.com, Minggu (8/10/2017). Merlin tampil di Forum Asia  Pasifik, anak  petani  ini di  desa ini sudah siapkan diri. Media presentasi, gambar dan vidio telah disiapkanya.

“Saya  akan  ceritakan  tentang apa  saya  lakukan bersama  forum anak di  desa. Di forum  pemerintah  desa,  saya  sampaikan bahwa kami  (anak-anak) tidak  suka dipukul. Kepada para orangtua  di keluarga-keluarga, juga kami  sampaikan,“ ujar Merlin, Sabtu (7/10/2017)  di Maumere.

Merlin  akan memanfaatkan  kesempatan  ke  Kolombo,  ceritakan berbagi dan mendapatkan pengalaman kampanye melawan  kekerasan anak.  Ia  berharapkan kehadirannya   di  forum  memberi pesan perlindungan dan perhatian  akan  hak-hak anak lebih memadai.

Area  Development Program  (ADP) WVI Sikka,Johny Noya mengatakan Merlin  akan bergabung dengan semua  peserta  dari  Asia Pasifik  berbicara  tentang penghapusan kekerasan anak.   Dia  akan  sampaikan  testimoni   kegiat penghapusan kekerasan anak  di  kampungnya.

Menurut Johny, hal unik yang dilakukan Merlin dalam kampanye  melawan  kekerasaan anak yakni membuat media kampanye berupa  lukisan  untuk kampanya kepada orangtua  tentang hak  anak dan  tumbuh  kembang anak.

“Dia  aktif sekali.  Dalam setiap  momentum,dia selalu  sampaikan kampanye kekerasan anak. Publik  speackingnya  bagus,”  ujar Johny.

Johny mengatakan, Merlin  aktif  di  forum anak sejak SD dan  terus aktif   sampai  di bangku  SMA.

Ia  juga aktif  di kegiatan pemerintahan  desa mulai pembahasan RPJMDes,  Musrenbang di  desa  sampai di Kabupaten  Sikka.

Berkat partisipasi forum anak  dalam pembahasan  RAPBDes, anggaran  desa berpihak kepada anak.

Tahun  pertama   2015 dialokasikan  buat aktifivats anak  Rp 2 juta, tahun 2016 menjadi Rp 10  juta dan tahun 2017 menjadi  Rp 15 juta.  Di  Kantor  Desa Wolomotong tersedia   sekretariat  untuk  forum anak  desa.

Menurut  Johny, seharusnya  Merlin berangkat ke Kanada.

“Jatahnya Merlin harus  ke Kanada, dua peserta yang lolos  di forum anak ini semuanya perempuan. Untuk pertimbangan kesetaraan,  yang ke  Kanada dikasih  peserta  pria, anak penjual  kopi keliling,” ujar Johny.

Johny menambahkan  dari  desa yang udik,  jauh  dari   hinggar binggar kehidupan  kota telah muncul kreativitas  yang hebat. Merlin  tampil  bagus pada seleksi di  kabupaten, lolos ke provinsi  dan  ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan  Anak di Jakarta. //delegasi(PK/hermen)

Komentar ANDA?

  • Bagikan