Gereja Lewopao, Spirit St.Simon Petrus & Bukti Kerja Keras Umat

Avatar photo
Pastor Paroki Pukaone, Rm.Lorens,Pr, Ketua Panitia Pembangunan Gereja Stasi Lewopao, Simon Laga Muda Makin (Berpeci), Bupati Anton Hadjon dan Undangan saat ramah tamah Syukuran Berkat Gereja, Minggu, 15/11/2020, Siang (Delegasi.Com/BBO)

ADONARA, DELEGASI.COM – Meski telah lewat, namun ada hal menarik dibalik
momentum bersejarah pemberkatan Gereja St.Simon Petrus Lewopao, Ile Boleng, yang pantas dibanggakan & diteladani.

Yakni, dengan spirit St.Simon Petrus, kerja keras umat dalam satu hati, dengan keuletan kerja Panitia, serta dukungan semua pihak di lewotanah, maka Gereja yang indah dan megah bisa berdiri kokoh.

“Sebagai pemimpin Lewotanah, Kami patut berbangga dan berterima kasih kepada semua pihak, terutama seluruh umat yang telah dengan satu hati, juga uletnya Panitia dalam membangun Gereja yang indah dan megah ini,”demikian pesan penting yang disampaikan Pemimpin Lewotanah Lewopao, Bapak Thomas Ola Boleng, melalui Bapak Hendrikus Kopong Bura, saat memberikan sambutannya, dari atas panggung utama, acara ramah tamah syukuran pemberkatan Gereja St.Simon-Petrus Lewopao, Minggu, 15/11/2020, Siang.

Dikatakannya, ini adalah bukti nyata dan hasil kerja keras, setelah selama 38 tahun yang lalu, Gereja hadir dan berdiri di Lewotanah.

Tampilan Candi Depan dan Pintu Utama Gereja St.Simon Petrus Lewopao, Ile Boleng. (Delegasi.Com/BBO)

 

“Karena itu, Mari kita jadikannya sebagai motivasi kedepan, untuk membangun hal-hal baik di Lewotanah,”ujarnya memberi kekuatan.

Kesan yang sama juga disampaikan Ketua Panitia, Simon Laga Muda Makin.

Ia bahkan, menceritrakan suka dukanya berjuang, bekerja sejak awal dirinya diminta sebagai Ketua Panitia pada tahun 2014.

“Terus-terang, awalnya Saya tolak, tidak mampu karena rumah Saya ada dua, di Lewopao dan Surabaya.

Namun, karena atas dorongan dan tantangan kuat dari Imam Mesjid Lewopao, Bapak Almahrum Ahmad Doni Beda, maka Saya terima dan nyatakan, Saya akan bangun Gereja ini,”ujarnya, terang.

Dikatakannya, banyak suka dan dukanya selalu ditemui. Bahkan, dicaci maki.

Tetapi, tetap maju. Walau tanpa dana.

“Akhirnya, Kami sepakat awal dengan tiap suku kumpul Rp.5 juta.

Dari 7 Suku yang ada di Lewopao, terkumpulah uang Rp.35 juta. Akhirnya berkembang sampai hampir Rp.1,6 M, berkat dukungan banyak pihak.

Dan, inilah menjadi berkat dan persembahan bagi Tuhan Yesus, Lewotanah dan semua kita,”pungkasnya bergembira.

Ia berharap, Gereja ini menjadi kebangkitan umat dan generasi menuju masa depan yang lebih baik.

Hal senada pun disampaikan Pastor Paroki Sta.Bernadetta Siuboreus, Pukaone, Rm.Lorens,Pr.

Ia mengajak Umat St. Simon Petrus Lewopao, agar tidak hanya mensyukuri dan bangga punya Gereja baru yang indah dan megah, namun hendaknya menjadi berkat ke masa depan.

“Terus bersatu hati membangun Lewotanah. Bawa hati ke Gereja, bertahan hadapi goncangan-goncangan zaman yang akan datang,”ajaknya, lebih jauh.

Sementara Bupati Anton Hadjon, dalam sambutannya, secara lugas memberi profisiat dan rasa bangganya bagi umat Stasi St.Simon Petrus Lewopao, yang telah dengan caranya yang luar biasa membangun gerejanya yang megah.

Selain itu, Anton Hadjon juga bangga menjadi orang pertama yang masuk ke dalam Gereja, usai pintunya dibuka oleh Romo Pastor Paroki Pukaone, Rm.Lorens,Pr, setelah Romo Dekenat Adonara, Rm.Lazarus,Pr, yang memberkati Pintu Gereja.

Sole Oha meramaikan berkat Gereja St.Simon Petrus Lewopao, Ile Boleng, Minggu, 15/11/2020, Sore. (Delegasi.Com/BBO)

 

Dan, sebagai apresiasinya, Bupati Anton Hadjon, juga mengamini dana bantuan Rp.100 juta, bagi Gereja St.Simon Petrus Lewopao, melalui Pos APBD 2021, yang saat ini sedang dalam pembahasan bersama DPRD Flotim.

Dihadapan seluruh umat, panitia, tokoh masyarakat dan undangan, Bupati Anton Hadjon meminta Sekda Flotim, Paulus Igo Geroda untuk siap akomodir dalam APBD Flotim Tahun Anggaran 2021.

Diakhir sambutannya, Ia pun mengajak, agar Gereja ini hendaknya pintunya selalu terbuka setiap saat, bagi siapapun untuk datang berdoa.

Acara syukuran ini makin berkesan dengan tampilnya Sole Oha dari Sanggar Seni Karing Lamalouk dan desa lainnya.

Kian menyatukan hati dan jiwa, sebagaimana teladan yang telah diberikan St.Simon Petrus, yang juga melekat kuat dalam diri dua Tokoh Masyarakat Lewopao, yakni Bapak Simon dan Petrus, yang menjadi peletak dasar Gereja Lewopao.

//delegasi(BBO)

Komentar ANDA?