Gubernur Laiskodat Tidak Tertarik NTT Disebut Bali Baru

  • Bagikan
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat berbicara dalam dialog program-program strategis pembangunan NTT bersama DPRD NTT di Hotel Aston Kupang, Rabu (10/10/2018).//foto: kompas.com

Kupang, Delegasi.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat tidak sependapat dengan pemerintah pusat yang menyebut, destinasi wisata di NTT sebagai Bali baru di Indonesia.

 

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Pernyataan itu terkait pernyataan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Rakornas Parawisata III, Jakarta, Kamis (27/9/2018) lalu yang menyebut 10 Destinasi Wisata di Indonesia dengan nama Bali Baru.

 

Adapun, 10 destinasi yang merupakan Bali baru tersebut adalah Danau Toba, Kawasan Candi Borobudur, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Labuan Bajo, Belitung, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Gunung Bromo, Taman Nasional Wakatobi, dan Morotai.

Menurut Viktor, seperti dikutip Kompas.com, NTT jauh berbeda dengan Bali, karena memiliki keindahan alam dan budaya yang banyak.

 

“Saya tidak tertarik pemerintah pusat menjadikan NTT sebagai Bali baru. Saya marah betul soal itu, karena NTT jelas berbeda,” tegas Viktor dalam dialog program-program strategis pembangunan NTT bersama DPRD NTT di Hotel Aston Kupang, Rabu (10/10/2018).

 

Viktor menyebut, Bali hanya satu dan homogen. Sedangkan NTT, memiliki budaya, bahasa, suku, dan corak berbeda-beda.

“Kami NTT dengan gaya dan eksotik alam dan budaya yang berbeda,” ucapnya

 

Viktor mengatakan, program utama dia dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi untuk NTT, menjadikan pariwisata sebagai penggerak utama ekonomi NTT.

 

Bicara tentang pariwisata, lanjut Viktor, tentu akan memiliki keterkaitan dengan banyak sektor, sehingga perlu saling mendukung. Apalagi, sambung Viktor, pariwisata saat ini menjadi kekuatan ekonomi dunia.

 

“Untuk mendukung pariwisata, maka semua sektor akan saling mengisi. Rantai pasok dari pariwisata yakni pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan,” imbuhnya. //delegasi(kompas/ger)

Komentar ANDA?

  • Bagikan