Isak Tangis Penyesalan Tersangka Kasus Jebakan Tikus yang Tewaskan Satu Keluarga

  • Bagikan
Sutiono, salah satu tersangka menangis dan berkali-kali mengusap air matanya. Ia merupakan pemilik rumah yang diminta mengalirkan listrik ke jebakan tikus yang terpasang di ladang Thayib.//foto : DetikNews

BOJONEGORO, DELEGASI.COM – Dua tersangka kasus jebakan tikus yang menewaskan satu keluarga menunjukkan penyesalan mendalam. Mereka menangis membayangkan korban.

Dua tersangka ini diketahui bernama Sutiono (57) dan Thayib (63). Mereka merupakan tetangga korban Parno (55), Riswati, Jayadi (35) dan Zainal Arifin (21). Mereka semua warga Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Bojonegoro.

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Di hadapan Kapolres AKBP Budi Hendrawan dan Kasat Reskrim AKP Iwan Hari Poerwanto, Sutiono menangis dan berkali-kali mengusap air matanya. Ia merupakan pemilik rumah yang diminta mengalirkan listrik ke jebakan tikus yang terpasang di ladang Thayib.

“Saya nggak tahu kalau tetangga ada yang kesetrum malam itu. Saya hanya dimintai setrum,” tutur Sutiono sambil menangis saat rilis di Mapolres Bojonegoro, Senin (19/10/2020).

Melihat tersangka menangis, Kapolres Budi merasa iba. Ia mencoba menenangkan kedua pelaku.

“Sabar ya Pak, ini memang musibah. Empat orang meninggal. Nanti disampaikan ke tetangga dan teman nggak usah lagi masang jebakan tikus listrik nggih,” kata Budi sambil mengusap pundak tersangka.

Dua tersangka itu dijerat Pasal 359 KUHP karena dianggap lalai, sehingga mengakibatkan nyawa orang lain melayang. Budi mengimbau petani tidak lagi menggunakan listrik untuk jebakan tikus. Selain membahayakan diri sendiri, juga orang lain.

Minggu (11/10) sekitar pukul 19.00 WIB, Parno dan Jayadi ingin mengairi sawah melalui kebun atau ladang yang ada jebakan tikus listriknya. Pada saat melintas di kebun atau ladang tersebut, kedua korban menginjak kawat beraliran listrik yang tidak terbungkus. Kedua korban tersetrum hingga tewas.

Arifin dan ibunya gelisah di rumah, karena hingga larut malam, Parno dan Jayadi tak kunjung pulang ke rumah. Arifin akhirnya menyusul ke sawah.
Saat melihat bapak dan kakaknya tergeletak di tanah, Arifin sontak mencoba memberikan pertolongan. Namun ia tidak tahu jika tubuh korban masih teraliri listrik jebakan tikus. Sehingga Arifin pun tersetrum hingga tewas.

Dua jam berselang, Riswati pun menyusul ke sawah. Namun nahas, Riswati juga akhirnya tewas tersetrum saat mencoba menolong anaknya.

//delegasi(dtkNews)

Komentar ANDA?

  • Bagikan