Keluarga Besar Mutis Tuan Akan Gelar Pertemuan Adat Untuk Tutup Wisata Alam  Mutis 

  • Bagikan

SOE, DELEGASI.COM– Keluarga Besar Mutis Tuan akan melakukan pertemuan adat dengan agenda silaturahmi adat dan membahas hal-hal yang berkaitan dengan kelestarian Wisata Alam Gunung Mutis.

Pertemuan tersebut bertujuan memupuk  temali kekeluargaan dan persaudaraan keluarga besar Mutis Tuan (rumpun suku/marga) yang bermukim di sekitar area kaki gunung Mutis. Selain itu mengingatkan pohon kehidupan rumpun besar keluarga Mutis Tuan tentang tanggungjawab moril menjaga dan merawat Mutis.

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Pertemuan adat dari keluarga besar Mutis Tuan akan di selenggarakan pada Sabtu (1/8/2020) di Sonaf Oepopo, desa Mutis-Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor-Tengah Selatan.

Hal ini disampaikan Usif dari Sonaf Neso-Eno, Usif Benyamin Tusalakh. Menurutnya, selama ini keturunan suku Pitay sudah tersebar diberbagai tempat sehingga kelestarian alam Mutis tidak terpelihara dan banyak orang mengklaim bahwa Mutis adalah miliknya. Untuk itu perlu adanya pertemuan bersama.

Agenda silaturahmi tersebut akan membahas perihal kelestarian Wisata Alam Gunung Mutis dan ancaman degradasinya serta kesepakatan ‘penutupan area’ Gunung Mutis.

Hal senada juga disampaikan Usif Lusianus Tusalak. Menurutnya, jika selama ini klaim terhadap gunung Mutis dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai tuan tanah dari Mutis maka hal tersebut tidak benar. “Pemilik sah Mutis adalah Tusalak – Laome yang merupakan putra dari Pitay Uf”, ujarnya.

Karenaitu maka semua kegiatan yang dilakukan di Mutis harus atas sepengetahuan mereka (Tusalak-Laome – red) bersama para amaf dan tetua adat disana.

Yakob Obe Tusala, kepada media ini juga mengungkapkan bahwa masyarakat Pah Mutis terbuka terhadap siapa saja yang datang dengan niat dan hati yang bersih. Karena bagi mereka, Gunung Mutis milik seluruh Orang Timor. Tetapi ada penanggung jawabnya secara adat dan budaya.

Oleh karena itu menurutnya area Gunung Mutis harus dijaga agar tetap lestari dan tetap menjadi kebanggaan masyarakat. Selain itu karena Gunung Mutis menyimpan sejuta makna bagi masyarakat di sekitarnya dan masyarakat Timor pada umumnya.

Masyarakat yang tinggal di sekeliling area kaki Gunung Mutis dan masyarakat Timor pada umumnya percaya Gunung Mutis adalah gunung keramat. Gunung Mutis itu Surga, tempat peristirahatannya para arwah orang yang telah meninggal. Setelah meninggal dunia, jiwa/arwah orang yang meninggal akan kembali ke Gunung Mutis.

Gunung Keramat ini , lanjut Obe Tusala, selain sebagai tempat terakhir arwah orang meninggal, juga sinyalir tempat seluruh batu (nama suku/marga atau yang disebut faut ma kana, red) Orang Timor. Tempat Perjanjian Leluhur Pertama Orang Timor dengan pencipta.

“Penerusnya adalah generasi hari ini dan seterusnya. Kita semua, tapi ada penanggungjawab yang bertugas berbicara, berdoa, natoni, ritual dan lain-lain demi kehidupan anak-cucunya atau generasi selanjutnya,” ujarnya.

Namun sejalan dengan perubahan waktu, kesakralan Gunung Mutis terganggu bahkan terdegradasi oleh ulah oknum tidak bertanggungjawab.

“Itu bukan sakral dan keramat lagi tapi lelucon. Semua orang klaim diri penanggungjawab dan tak mau kalah sehingga makin ingin mengganti jadi penanggungjawabnya,” ungkap Tusala.

Menurut Tusala, Penanggungjawab mula-mula sesuai perjanjian akan diganti terus. Ia bahkan merasa miris.

“Sangat Lucu sekali, disebut Pah Mutis, tapi orang naik Gunung Mutis seenaknya.Sampah bertebaran sehingga merusak alam  Wisata Alam Mutis dan masyarakat di sekitarnya (Sufa Kauf Pah Mutis, red).

“Katong dapat pujian di facebook dan keluarga Pah Mutis dapat nama besar, akan tetapi ketika mereka pulang kita dapat apa? Sampahlah yang didapat orang Mutis,” kritiknya.

“Siapa penanggungjawabmu? Siapa penuturmu ? Dan Siapa pemandu jalanmu? Siapa penjagamu?” tantangnya.

Kasihan Pah Mutis…..

Harus diingat dan tegaskan kembali pembagian penjagaan Gunung Mutis pada zaman Usif:

Bagian Barat dijaga oleh: Amfoan yaitu: Tabelak-Taebenu-Loit-Aomanas-Banu-Tbij.

Bagian Timur Oleh Usif Kono dgn Amaf-amafnya: Anin-Alupan-Anone-Metkono,

Bagian Utara oleh: Bais-Tanines-Natun-Tamelab-Tolan-Tafoen,

Bagian Selatan Oleh:  usif Oematan “Sa’u-Balan-Boko-Bay-Seko-Ba’un-Tfui-Sunbanu.

Puncak Gunung Mutis Oleh Usif:  Nafa-Auni-Tusalak-Laome dengan Amaf-Amafnya: Noel-Tapatab-Tsun-Tunmuni.

Pembagian Kekuasaan Gunung Mutis 

Tusalak-Laome bersama amafnya memiliki luas area kekuasaan meliputi: sketsa Desa Nenas, Sketsa Desa Nuapin, Sketsa Desa Noebesi.

Usif Nunbena oleh Usif:  Oematan bersama Para amafnya,

Bagian Timur kefetoran Noetoko oleh: usif Kono bersama amafnya

Kefetoran Aplal oleh: Usif Thaal bersama Amafnya

Kefetoran Amfoan oleh Usif : Tabelak Taebenu bersama amaf-amafnya.

//delegasi(*/tim)

Komentar ANDA?

  • Bagikan