Kepala Puskesmas Oesapa Ingatkan Warga Terhadap Wabah DBD

  • Bagikan

KUPANG, DELEGASI.COM – Kepala Puskesmas Oesapa drg.Shinta Ndaumanu,M.Kes mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap wabah DBD yang saban tahun melanda warga Kota Kupang.

“Jentik nyamuk Demam Berdarah Dengue saat ini sedang mengintai di lingkungan tempat tinggal warga masyarakat. Oleh karena itu warga diingatkan untuk waspada,” kata drg. Shinta dihadapan peserta rapat Musyawarah Rencana Pembangunan kelurahan Oesapa ( Musrenbangkel) Sabtu (27/3/2021).

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Shinta mengharapkan masyarakat harus peduli terhadap bahayanya wabah jentik nyamuk DBD. Kondisi ini masyarakat sudah tahu tapi tidak mau sadar untuk bergotong royong membersihkan lingkungan di sekitarnya.

Kebersihan lingkungan itu menurut Drg.Shinta mutlak dilakukan secara rutin oleh warga untuk menghambat perkembangan jentik nyamuk DBD dan nyamuk Malaria.
Ia menghimbau warga secara sadar mulai menerapkan pola hidup bersih agar menghambat laju lahirnya jentik nyamuk DBD.
“Jangan menunggu jentik nyamuk itu sampai dewasa sebab jentik nyamuk DBD yang sudah dewasa gigitannya bisa fatal. Kalau nyamuk Itu sudah dewasa maka satu satunya cara untuk menghilangkan dengan cara Foging. Sementara foging itu mahal, sehingga untu foging harus melaui tahapan yakni, survei terlebih dahulu,. Jadi carabyang mudah dan sederhana adalah warga sellu menjaga lingkungan harus tetap bersih untuk tidak mengizinkan nyamuk berkembang di tempat dan lingkungan sekitar rumah kita” tandasnya

Ia menjelaskan untuk foging biayanya sangat besar, obat yang di gunakan untuk foging juga tidak baik dampak kesehatanya untuk manusia. Selain yamuk DBD menjadi resisten terhadap foging.
Untuk menyadarkan warga masyarakat tentang bahaya DBD pihak Puskesmas menghimbau para ketua RT/RW mengajak dan mengingatkan warga masyarakat untuk menjalankan 3 M Plus. Tindakan ini secara teratur membantu warga untuk memberantas jentik nyamuk DBD dan menghindari gigitan nyamuk tersebut, yaitu dengan cara, menguras tempat tempat penampungan ni air, menutup rapat semua tempat penampungan air dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas .
Langkah 3M Plus itu selalu disosialisasikan oleh petugas medis dan perawat melaui liflet/flayer saat pertemuan dengan warga dan membagikan kepada warga saat datang berobat di puskesmas

Menurut drg.Shinta, tahun 2021 ada empat warga Kelurahan yang menderita demam berdarah. Dan tahun 2020 lalu sebanyak 49 orang. Ia beeharap warga ikut menekan perkembangan pandemi DBD khusunya di Kelurahan Oesapa.

Menurut Drg Shinta Ndaumanu.M.Kes personil puskesmas Oesapa saat ini terdiri dari lima orang dokter yang terdiri dari dua dokter gigi dan tiga orang dokter umum, serta enam puluh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai tidak tetap (PTT) dan 13 tenaga magang selalu menjemput bola melalui sosialisasi ntuk membantu masyarakat tentang bahaya dbd dan covid dengan mencetak liflet atau flayer lalu di sebarkan kepada warga masyarakat.
Pola ini di lakukan sebagi upaya preventif untuk selalu mengingatkan dan menyadarkan warga kota agar hidup tertib demi peningkatan kualitas hidup bersih dan sehat.


Sementara menyinggung soal penangan Covid 19, drg.Shinta menjelaskan vaksin untuk meningkatkan hard imunity kepada warga masyarakat kelurahan oesapa sudah dilaksanakan. dan akan di lanjutkan, mengingat kasus covid 19 masih tinggi dan diharapkan vaksin hard imunity ini mampu melindungi 80 persen warga sekitarnya
periode bulan Maret ada empat puluh lima (45 ) orang terpapar kasus covid 19 jika dibandingakan pada bulan Februari hanya tiga puluh lima(35) kasus. Sembuh dua puluh empat (24) orang semuanya bay name bay adres,” kata drg Shinta.
“Sementara perkembangan jumlah kasus ini selalu dilaporkan pihak puskesmas oesapa kepada wakil walikota Kupang, sedangkan nama dan alamat penderta covid 19 itu selalu dilaporkan kepada lurah Oesapa,” tandasnya

//delegasi ( gerwiz)

Komentar ANDA?

  • Bagikan