Merasa Sangat Terganggu, Warga Minta Sirene Mobil Jenazah Tidak Dibunyikan

  • Bagikan
Mobil Ambulance (Foto: Istimewa)

MAUMERE, DELEGASI.COM–Hampir sebagian besar warga yang berada di jalur jalan menuju Tempat Pemakan Jenazah Covid 19, tepatnya dibelakang Pasar Alok Maumere, merasa terganggu dengan bunyi sirene mobil ambulance jenazah pada malam hari bahkan sampai subuh.

Mereka meminta kepada Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid 19 Kabupaten Sikka, supaya menegur dan melarang para sopir mobil ambulance agar tidak membunyikan sirene mobil ketika melewati daerah pemukiman warga.

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Menurut mereka, bunyi sirene tersebut membuat mereka merasa tidak nyaman saat istirahat malam. Tidak hanya itu tapi lebih parah lagi sangat bunyi sirene itu sangat mempengaruhi mental dan psikologis anak mereka.

Menurut mereka, anak-anak mereka jadi ketakutan ketika mendengar bunyi sirene yang setiap hari melewati jalan tersebut. Belum lagi kalau ada keluarga yang sedang sakit di dalam rumah. Mereka lewat tidak hanya sekali, kadang sehari itu bisa tiga sampai empat kali bahkan lebih. Sirene mobil selalu dibunyikan saat melewati jalan tersebut.

Kepada Delegasi. Com, Sabtu (31/21) siang, Moat Syirilus, salah seorang warga yang tinggal di belakang pasar Alok mengatakan, bunyi sirene tersebut selalu membuat dirinya tidak bisa tidur malam dengan nyaman. Kondisi membuat dirinya ketika keesokan harinya saat berada di tempat kerja dirinya sering merasa pusing dan tidak semangat dalam bekerja karena rasa mengantuk yang luar biasa.

Tidak hanya itu, anak-anaknya pun sampai saat ini terlihat sangat trauma dan ketakutan. Tiap malam mereka menangis ketakutan. Dan itu membuat tidur malam mereka juga terganggu. Dirinya tidak bisa membayangkan jika ada warga yang mempunyai anak bayi dan ada orang sakit di dalam rumah.

“Jujur Pak, kami yang tinggal di jalur sini, sangat merasa terganggu bahkan sudah pada tingkat stress dengan bunyi sirene ambulance setiap malam. Dan itu tidak hanya sekali, bahkan sampai subuh bisa lebih dari lima kali. Anak-anak kami jadi trauma dan ketakutan bahkan tidak bisa tidur dengan aman. Mental dan psikologis mereka jadi kecut. Saya tidak bisa bayangkan bagaimana kalau ada keluarga yang punya anak bayi atau ada anggota keluarga yang sedang sakit di rumah. Bisa-bisa kami semuanya yang tinggal dijalur sini jadi stress. “ujar Moat Syrillus.

Hal yang sama juga dikeluhkan beberapa warga lainnya. Mereka merasa telah menjadi korban dari ulah para sopir ambulance tersebut. Mereka bahkan menuding para sopir tidak memahami aturan tentang kapan, untuk apa dan pada jarak berapa meter, sirene mobil yang membawa jenazah itu bisa dibunyikan.

“Pak tolong muat berita tentang keluhan kami ini. Kami minta agar Satgas Covid 19 menegur para sopir ambulance itu. Kami butuh istirahat malam yang nyaman, karena pagi-pagi kami sudah harus ke pasar. Kami juga tidak mau kalau mental dan psikologis anak-anak kami jadi kecut akibat dari mendengar bunyi sirena mobil jenazah tiap malam ” Ujar warga lainnya.

//Delegasi.Com (lioduden)

Komentar ANDA?

  • Bagikan