Ose Luan: Pilihlah Pemimpin Yang Baik dan Rendah Hati

  • Bagikan
Calon Wakil Bupati Belu Ose Luan (Paket SAHABAT) di depan puluhan masa pendukungnya saat berkampanye di Kelurahan Kota Atambua pada Sabtu (10/10/2020).// Foto: Delegasi.com (TIM)

BELU, DELEGASI.COM – Calon Wakil Bupati Belu, J.T Ose Luan yang berpasangan dengan Calon Bupati Belu, Wily Lay (paket SAHABAT) meminta masyarakat Belu untuk memilih calon pemimpin yang baik dan rendah hati lima tahun mendatang.

“Pemimpin yang selalu berpikir baik tentang kebaikan masyarakatnya dan berbuat yang baik untuk masyarakatnya serta menghargai dan menghormati masyarakatnya,” kata Ose Luan di depan puluhan masa pendukungnya saat berkampanye di Kelurahan Kota Atambua pada Sabtu (10/10/2020).

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

“Tidak perlu cari orang yang merasa diri penting, tidak boleh! Carilah orang yang baik. Saya dan pak Willy Lay diusung parta-partai besar dengan orang-orangnya yang baik, karena kami baik, to?” tandasnya.

Paket SAHABAT(Willy Ly dan Ose Luan) berada dalam satu panggung //Foto: ISTIMEWA

 

Seperti disaksikan wartawan media ini, Ose Luan dihadapan puluhan masa pendukung menegaskan bahwa orang penting itu belum tentu berbuat baik. Tetapi orang baik itu adalah orang yang selalu memikirkan kebaikan orang lain. Demikian pemimpin yang baik, ia mengutamakan kebaikan masyarakatnya.

Calon Bupti dan Wakil Bupati Belu, Willy Lay dan Ose Luan mengenakan Pakian Belu. Foto di ambil 2018 silam. //😠delegasi.com (ISTIMEWA)

 

Terkait hal itu, J.T Ose Luan mengungkapkan alasan pilihan dan komitmennnya untuk tetap berpasangan dengan Willy Lay di Pilkada Belu 2020. Pertama, karena Willy Lay itu orang yang sederhana dan keluarganya juga sederhana. “Ibu Vivi, isteri pak Willy Lay dari dulu itu juga sederhana. Saya juga sederhana. Berarti kami semua sama sederhana to?” tanya Ose Luan. Mendengar itu, masa pendukung Paket Sahabat menjawab, “Betul.”

Hal Kedua menurut Ose Luan, Willy Lay itu orang yang rendah hati. “Pak Willy ketika duduk bersama masyarakat dimana saja, kebetulan kalau ia tidak punya rokok dan lihat siapa saja yang memiliki rokok, dengan rendah hati ia minta rokok kepada yang punya rokok. Orang ini rendah hati. Kalau orang tidak rendah hati, maka ketika ditawari rokok, ia bisa saja katakan tidak,” jelasnya.

Paket SAHABAT (Wlly Lai dan Ose Luan) berpose bersama Tim pemenangan usai Deklarasi Kampanye Damai yang di gelar KPU Belu, 25 September 2020 lalu

 

Ketiga dan terutama menurut Ose Luan, yaitu Willy Lay orang yang tidak sombong. “Seharusnya dia (Willy Lay, red) itu menjadi orang sombong karena ia mempunyai sesuatu. Tetapi kenapa ia tidak sombong? Karena ia baik dan rendah hati,” pungkasnya.

Apakah saya termasuk sombong? Tanya Ose Luan kepada masa pendukung. Masa pendukung pun menjawabnya, “tidak!”

Ose Luan pun lanjut menjelaskan, bahwa seharusnya pemimpin itu tidak boleh sombong. Karena pemimpin sombong itu memanfaatkan kekuasaan untuk menindas. Tetapi pemimpin yang sederhana itu selalu rendah hati. Ia merasa sama dengan masyarakatnya. Ia tidak gusur-menggusur. Ia memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang dan terbuka.

Terkait hal tersebut, pensiunan PNS ditahun 2010 itu pun memberi tetstimoni terkait sikap kebaikan dan kerendahan hati.

“Setelah pensiun tahun 2010, saya pernah pakai motor jalan ke Fatubenao sambil tutup telinga. Ada bemo waktu itu yang mau ke Fatubanao tetapi petugas LLAJ datang langsung menghentikan dan memerintahkan semua penumpang turun. Saya yang melihat hal itu berontak dan bilang ke petugas, he adik, kamu bukan preman. Kalau dia (penumpang dan sopir, red) salah ya diingatkan. Tetapi jangan adili di tengah jalan,” urainya.

Pengalaman lain, lanjut Ose Luan, pernah saya saksikan buser-buser memerintahkan para pedagang untuk turun dari mobil pick up sambil menendang tomat-tomat (barang jualan milik petani, red). “Saya katakan he..! Ini masyarakat beli tomat bukan untuk ditendang-tendang. Masyarakat bisa rugi!”

Terkait pengalaman tersebut, Ose Luan kepada masa pendukungnya mengungkapkan, dirinya dan Willy Lay selama lima tahun menjabat Bupati dan Wakil Bupati Belu (2015 hingga 2020, red) tidak pernah melakukan penggusuran dan pengusiran terhadap masyarakat. “Karena sekecil apa usahanya dan sekecil apa perjuangannya harus dihargai dan dihormati karena dia halal. Dia benar, dia tidak salah. Kenapa yang benar dan halal harus digusur-gusur dan diusir-usir?” jelasnya dengan kritis.

Ose Luan meyakinkan, tidak pernah terjadi dan tidak boleh pernah terjadi dalam kepemimpinan Paket Sahabat ada praktek gusur-mengusur. “Apalagi saya ini orang Fatubenao, kamu gusur saya orang Fatubenao, itu saya punya rambut putih, bisa tambah putih,” ungkapnya disambut tawa dan tepuk tangan masa.

Jangan Percaya Hoax Akun Palsu

Menanggapi kampanye negatif (negative campaign) dan fitna serta hoax akun palsu di medsos (facebook, red) tentang paket SAHABAT, Ose Luan juga meminta masyarakat Kabupaten Belu, khususnya masa pendukungnya untuk tidak terpengaruhi dan tidak mempercayai informasi fitna dan hoax akun-akun palsu medsos yang sengaja diciptakan orang tidak bertanggungjawab. “Ada orang lain merasa diri penting sekali dan mengkerdilkan paket SAHABAT (Willy Lay-Ose Luan) yang sementara memimpin. Kemudian berapi-api mempersalahkan SAHABAT di medsos dengan informasi hoax,” ungkapnya.

Saya mau katakan, lanjutnya, akun palsu itu tidak usah dipercaya. Saya malah tertawa ada yang omong pak Willy bodok, saya (Ose Luan, red) tua.

Ose Luan menegaskan, dirinya memang tua tetapi jangan dicobai atau diragukan kualitasnya. “Saya tua tapi jangan coba! Ada pepatah mengatakan, ‘kelapa itu semakin tua semakin menjadi baminyak (berminyak, red), to?? Makanya saya mandiri karena baminyaknya itu. Pilih orang yang baminyak (berkualitas dan berpengalaman, red),” ujarnya mengundang tawa riuh dan tepuk tangan masa pendukung.

Sebelum mengakhiri oransinya, Ose Luan berpesan, “kalau kenal saya, kalau kenal pak Willy Lay, tanggal 9 Desember itu masuk ke TPS (tempat pemungutan suara, red), ajak suami, ajak pacar, ajak sanak saudara, mantu dan semuanya. Kita rame-rame ke TPS untuk memenangkan paket Sahabat. Kita masuk ke TPS dan lihat paket yang berambut putih itu saya. Tusuk di rambut putih itu karena itu Sahabat! Itu Sahabatmu, bukan orang lain,” pesanya.
Masa yang mendengar pesan Ose Luan pun menjawab, “bisa! boleh!”

Ose Luan mengatakan dirinya percaya penuh bahwa yang hadir dalam kampanye hari itu adalah orang-orang Sahabat. Tanggal 9 Desember 2020 nanti akan dibuktikan bahwa dengan kehadiran masa hari itu yang walau dibatasi hanya 50 orang, paket Sahabat akan menang. “Karena semua ini merasa Sahabat dan bagian dari Sahabat. Semoga ditanggal 9 nanti, bapa-mama yang hadir disini menjatuhkan pilihan, coblos gambar nomor 1, paket Sahabat,” pesannya lagi.

Menutup orasinya, Ose Luan mengajak masa pendukung untuk menyerukan yel-yel: “Sahabat, Menang! Sahabat, Lanjutkan!”

//delegasi(tim)

Komentar ANDA?

  • Bagikan