Pemkab Sikka Alokasi 5,7 miliar APBD Untuk Beasiswa

  • Bagikan
Sebanyak 1.300 pelajar sekolah dasar di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Senin (7/8/2019) lalu, menulis surat kepada Presiden Jokowi. Kegiatan ini digagas oleh PT Standardpen Indonesia bekerja sama dengan Pemuda Katolik Kabupaten Sikka. Mereka menyebut gerakan ini dengan hagstag #ayomenulis.//Foto: mediantt.com

MAUMERE, Delegasi.Com –Pemerintah Kabupaten Sikka mengalokasi Rp 5,7 miliar untuk bantuan beasiswa yang dianggarkan dari APBD Perubahan 2019.

Demikian dikatakan Bupati Sikka, Robertus Diogo saat konferensi Pers bersama seluruh awak media berkenan satu tahun  memimpin Sikka, di Aula lantai II Kantor Bupati Sikka, Jumat (20/9/2019) lalu.

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

“Untuk APBD Perubahan tahun 2019, telah di sepakati bersama DPRD dan telah mendapat persetujuan Gubernur NTT saat asistensi, dimana anggaran untuk beasiswa sebesar 5,7 miliar,” kata Robby.

Dikatakan, berdasarkan ukuran pendapatan perkapita masyarakat kabupaten Sikka, ada tiga jenis kelompok masyarakat yakni kelompok masyarakat miskin sebanyak 14,2 persen(Rp245 ribu/bulan), kelompok masyarakat hampir miskin sebanyak 58 persen(Rp300.000 – 500.000) dan kelompok masyarakat sejahtera sebanyak 28,8 persen ( Rp. 500.000 ke atas).

 

Bupati Sikka, Robby Idong //Foto: Istimewa

 

“Dengan data tersebut diketahui bahwa secara ekonomi, sebagian besar masyarakat Sikka tidak mampu membiayai pendidikan bagi anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi,” jelasnya.

Beasiswa ini  menurutnya diperuntukan bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu, mahasiswa berprestasi dengan syarat IPK minimal 3.00 dan untuk mahasiswa jurusan kedokteran.

Sementara itu demikian Robby, pemerintah juga terus bekerja keras membangun komunikasi dengan beberapa perguruan tinggi baik dalam wilayah NTT maupun di luar NTT termasuk Akpol dan Akmil untuk mengirim anak-anak Sikka untuk mengenyam pendidikan di lembaga tersebut.

“Kondisi masyarakat di Sikka terkoptasi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama, masyarakat miskin, kelompok kedua, hampir miskin dan kelompok ketiga Sejahtera.

Sehingga pemerintah hadir untuk memproteksi masyarakat dengan membantu ekonomi meringankan beban ekonomi keluarga melalui beasiswa,” jelasnya.

Pemerintah, kata Robby terus melakukan komunikasi kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan tinggi termasuk Akpol dan Akmil, agar anak-anak sikka bisa mendapatkan kemudahan dalam mengenyam pendidikan tinggi.

“Untuk itu pemerinta butuh kerjasama dan sinergitas dari semua unsur sthecholder dengan satu tujuan yakni membangun Nian Tana Sikka bukan untuk kepentingan Robby Idong dan Romanus Woga, “ujar Robby Idong.

// Delegasi (yanni lioduden)

Komentar ANDA?

  • Bagikan