Seribu Lilin Dari Lembata Untuk Peti Mati TKI NTT

  • Bagikan
Lewoleba, Delegasi.com – Duka mendalam masyarakat Nusa Tenggara Timur atas kematian TKI Adelina Sau pada dua minggu kemarin, masih terus menyelimuti jutaan masyarakat NTT.

Rasa solidaritas terus mengalir, sebagai bentuk peduli atas peristiwa yang memiluhkan itu.

Dirilis keprinews.co.id, Minggu (25/2/2018) Ratusan umat Paroki Kristus Raja Wangatoa Lewoleba, bersama remaja masjid, pemuda Kristen Solafide dan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kabupaten Lembata, menggelar aksi 1.000 lilin untuk TKI Adelina Sau.

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Aksi yang digelar di halaman Gereja Kritus Raja Wangatoa, tidak saja untuk Almarumah TKI Adelina Sau semata, tetapi untuk para peti mati TKI asal NTT, yang telah jadi korban disiksa majikannya di Malaysia.

Ketua Seksi Pastoral Migran dan Perantau, Paroki Kristus Raja Wagatoa, Elias Making mengatakan, aksi seribu lilin ini sebagai ungkapan kepedulian kepada Adelina, serta para TKI lainnya termasuk semua TKI yang saat ini tengah bekerja di Malaysia.

“Malam hari ini kita tidak hanya menyatakan kepedulian kita kepada Adelina Sau saja tetapi kepada semua TKI asal NTT yang telah jadi korban, termasuk TKI yang saat ini ada di Malaysia,” ungkap Elias.

“Lilin kita nyalakan untuk Adelin, sekaligus mengingatkan kita bahwa deretan kisah pilu yang telah menimpa saudara-saudara kita. Sebagai komunitas umat, kita harus sadar dan menjadi yang terdepan. Kita terpanggil untuk peduli terhadap sesama,” kata Ketua Dewan Paroki Kristus Raja Wangatoa Karolus Kumbala.

Pastor Paroki Kristus Raja Wangatoa Rm. Wenseslaus Herin, Pr dalam renungannya, mengajak umat menyalakan lilin untuk Adelin pada masa Prapaskah. Hal ini sebagai ungkapan solidaritas, dan pernyataan tegas menolak berbagai perilaku tidak manusiawi oleh siapun, terhadap para buruh migran dan perantau.

“1000 lilin untuk Adelin. Dan mengingatkan para buruh migran dan perantau agar merantau secara cerdas, punya perencanaan yang baik. Merantaulah secara legal dengan dokumen yang lengkap, dan keterampilan yang mendukung kerja,”pesan Wenseslaus.

Dari data yang direkam Lembata News.com dan Keprinews.co.id, Sepanjangan dua bulan pertama 2018 ini, tercatat ada 10 pekerja migran asal NTT yang meninggal dunia, salah satunya Adelina Sau.

Tahun 2017 lalu, jumlah yang meninggal mencapai 64 orang, di antaranya 42 laki-laki, 20 perempuan dan 2 orang tidak dikenal alamatnya.

Rinciannya; TTS: 12 jenazah, Belu: 7 jenazah, Malaka: 7 jenazah, TTU: 6 jenazah, Ende: 6 jenazah, Flotim: 5 jenazah, Kupang: 4 jenazah, Manggarai: 3 jenazah, Ngada: 2 jenazah, Sikka: 2 jenazah, Manggarai Timur: 1 jenazah Nagekeo: 1 jenazah, SBD: 1 jenazah, Sumba Barat: 1 jenazah, Sumba Timur: 1 jenazah, dan Lembata: 1 jenazah.

Sementara pada tahun 2016 jumlah TKI yang meninggal sebanyak 52 orang.// delegasi(keprinews)

Komentar ANDA?

  • Bagikan