Categories: Ekbis

Sosok Petani Asal Maumere di Balik Lahirnya Uang Dua Setengah Rupiah

SIKKA, DELEGASI. COM-Barangkali banyak yang belum tahu kalau Indonesia pernah memiliki pecahan uang yang berbeda dengan pecahan uang yang sekarang kita gunakan.

Usut punya usut ternyata Indonesia pernah mengeluarkan pecahan 2 ½ rupiah. Bagaimana sejarah dikeluarkannya pecahan itu, dan siapa di balik uang kertas tersebut?

Pecahan 2 ½ rupiah ini rupanya lahir di Flores. Uang kertas berwarna merah lahir berkat inspirasi seorang petani di Kabupaten Sikka.

Dialah Moat Noeng, petani asal Wolohuler, Kecamatan Koting. Alhasil, potret Moat Noeng pun menjadi gambar pada uang tersebut

Tentu selama ini kita tidak tahu kalau gambar pada mata uang kertas senilai 2 ½ rupiah adalah gambar Moat Noeng.

Laki-laki penjual kelapa muda di seputaran bandara Waioti (kini, Bandara Frans Seda) ini berasal dari Wolohuler-Koting.

Kisah unik dari potret yang tergambar dalam mata uang adalah saat presiden RI pertama, Soekarno berkunjung ke Maumere pada tahun 1950.

Soekarno yang dekat dengan orang kecil ketika turun di bandara Waioti langsung melanjutkan Moat Noeng. Tanpa tedeng aling-aling Soekarno langsung menyapa Moat Noeng dan bertanya berapa harga kelapa muda yang dijual.

Spontan Moat Noeng menjawab Dua Setengah Rupiah.

Soekarno kaget karena banyaknya buah kelapa muda yang berjejer kok harganya segitu saja.

Melihat wajah Soekarno yang bingung Moat Noeng langsung bilang, satu buah harganya setengah setengah rupiah pak.

Spontan Soekarno kagum dan terheran-heran pada bahasa Indonesia yang bagus dari Moat Noeng.

Soekarno lalu meminta ajudannya untuk memotret Moat Noeng.

Sekembalinya ke Jakarta, tepatnya tahun 1954, Soekarno mengeluarkan mata uang kertas baru pecahan dua setengah rupiah yang di dalamnya ada gambar Moat Noeng.

Hingga sekarang, uang pecahan 2 ½ rupiah itu masih tersimpan rapi di Museum Bikon Blewut Ledalero Maumere.

Uang tersebut disimpan dalam bingkai kaca bersama beberapa uang kuno lainnya yang dipakai sebagai alat tukar.

Tampak gambar depan uang 2 ½ rupiah berwarna merah dengan potret Moat Noeng. Sementara sisi belakangnya bergambar Burung Garuda Pancasila berwarna hijau.

Pada uang tersebut ada tanda tangan Menteri Keuangan Indonesia saat itu, Dr. Ong Eng Die dan ada tulisan Pertjetakan Kebajoran NV.

// delegasi (*)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

KemenPANRB Buka 60.000 Formasi Cakim dan Jaksa Dalam Rekrutmen CASN 2024

Delegasi.com - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) membuka lowongan kerja bagi calon…

1 minggu ago

Serena Francis Siap Bertarung Dalam Pemilihan Walikota Kupang, Kalangan Milenial Siap Dukung

Delegasi.com - Serena Cosgrova Francis, seorang kader Partai Gerindra yang kini melanjutkan pendidikan masternya di…

2 minggu ago

Kabar Gembira, Pemprov NTT Siapkan 12.489 Lowongan untuk CPNS dan PPPK Tahun 2024

Delegasi.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) bersiap membuka 12.489 lowongan untuk calon…

2 minggu ago

Uni Eropa Akan Terapkan UU Anti-Pencucian Uang, Aset Kripto Menjadi Sasaran

Delegasi.com - Uni Eropa (UE) berencana untuk memperketat regulasi terkait aset kripto dengan menerapkan aturan…

3 minggu ago

Susu Oat vs Susu Almond: Duel Alternatif Sehat Susu Sapi

delegasi.com - Susu oat dan susu almond kini populer sebagai alternatif susu sapi yang lebih…

3 minggu ago

Kisah Zhang, Lulus S3 di Usia 16 Tahun, Kini Tak Punya Pekerjaan dan Menggelandang

Delegasi - Zhang Zhiqiang adalah seorang pemuda asal China yang menjadi sorotan publik pada tahun…

7 bulan ago