Tim Bencana Desa Waiburak-Waiwerang Terus Bersihkan Area, PLN Pun Terus Kebut Hingga Malam

  • Bagikan

ADONARA-DELEGASI.COM–Gerak cepat pencarian korban meninggal bencana Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, yang dilakukan Tim Gabungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan relawan, serta pembersihan areal lokasi bencana, hingga pembuatan jalan alternatif darurat, untuk perlancar mobilitas transportasi kendaraan roda dua, maupun warga terus dilakukan, hingga Rabu, 07/04/2021.

Demikian pula dengan Tim PLN untuk normalisasi pasokan jaringan listrik.

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Pantauan Delegasi.Com, .hingga Rabu, 07/04/2021, Malam, Tim PLN terus bekerja maksimal untuk normalisasi jaringan listrik.

Tiang-tiang listrik dan jaringan kabel pun, terlihat terus dikerjakan.

Sementara itu, sebagian wilayah Kota Waiwerang hingga Lamahala, terus menyala sejak Senin, 05/04/2021 hingga Rabu, 07/04/2021, Malam.

Kemudian, untuk korban meninggal, dari informasi lapangan yang dihimpun langsung Delegasi.Com, pada Rabu, 07/04/2021, sejak pagi hingga malam, kembali ditemukan 2 orang meninggal, sehingga totalnya sudah 16 korban meninggal.

Sedangkan dibagian lain, dari pantauan Wartawan, bantuan Sembako dan lainnya dari berbagai pihak pun, terus tiba.

Exavator yang terus membersihkan puing-puing reruntuhan rumah, untuk evakuasi korban Kapitan Corebima, pada Selasa, 06/04/2021, Sore. (Delegasi.Com/BBO)

Demikian pula, satu buah exavator, yang sejak Senin, 05/04/2021, mulai bekerja membersihkan puing-puing reruntuhan dan material yang dibawa pulang, untuk mencari korban meninggal atau normalisasi areal bencana, terlihat terus sigap bekerja.

Anggota DPRD Flotim, yang juga Wakil Ketua Komisi C, Muhidin Demon Sabon,SH, saat ditemui di lokasi bencana Desa Waiburak, Selasa, 06/04/2021, Sore, saat ikut membantu evakuasi korban meninggal Kapitan Corebima, meminta agar semua bantuan kepada warga terdampak bencana di Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang harus dilakukan dengan baik, benar dan tepat sasaran.

“Iyah, Saya dan tentunya semua Kita minta agar bantuan itu harus disalurkan dengan baik.

Anggota DPRD Flotim, yang juga Wakil Ketua Komisi C, Muhidin Demon Sabon,SH ( sambil pegang sepatu), Anggota DPRD Flotim, juga Komisi C, Abdul Wahab Saleh,SE (bertopi), Hongis Duran (baju putih) dan Relawan Pancasila Sakti, Bung Sila, saat ikut pantau evakuasi korban meninggal Kapitan Corebima, Selasa, 06/04/2021, Sore, di Waiburak. (Delegasi.Com/BBO)

 

Plus pendataan para korban dan warga terdampak bencana harus dilakukan dengan benar.

Supaya jangan sampai ada yang terlupakan.

Kami pastikan akan kawal terus pendataan dan penyaluran bantuan-bantuan tersebut,”pungkas Muhidin Demon, yang saat itu bersama Anggota DPRD Flotim lainnya, Abdul Wahab Saleh, yang juga bekerja maksimal membantu para warga korban bencana, relawan dan petugas kebencanaan lainnya.

Hal yang sama diungkapkan warga Desa Waiburak, Hongis Duran, yang juga mantan Lurah Waiwerang.

Runtuhan dan puing rumah korban bencana banjir bandang Waiburak-Waiwerang, terpantau Media, Selasa, 06/04/2021, Sore. (Delegasi.Com/BBO)

 

Hongis Duran, bahkan terlihat sangat kesal dengan pendataan korban terdampak, hingga perhatian terhadap para korban meninggal, yang saat dievakuasi tanpa kantong jenasah, hingga pada urusan penyaluran bantuan, yang belum maksimal dan menyentuh semua pihak.

“Kami sangat kecewa dengan kinerja Camat Adonara Timur, Damianus Lamawuran,SH.

Bayangkan, saat evakuasi jenasah seperti Kapitan Corebima, sekarang saja, wajahnya tidak kelihatan.

Dan, memang hampir tak terlihat fisiknya untuk turun bekerja bersama seluruh tim, relawan dan warga di lokasi bencana Desa Waiburak.

Sebagai warga, Kami sangat kesal dengan situasi seperti ini,”pungkas Hongis, keras.

Pantauan langsung Media, sejak Selasa, 06/04/2021 Sore, hingga Rabu, 07/04/2021 Pagi hingga Malam, areal bencana sepanjang kali di samping Markas Asrama Polsek Adonara Timur, terus ke jalur jembatan penghubung jalan ke arah Desa Waiburak, lalu jalur kali yang saat ini dibuat jembatan alternatif, terus menuju ke jembatan utama yang rubuh, dan ke muara kali masih terlihat banyaknya puing runtuhan rumah, material pohon, kayu, kendaraan roda dua, empat dan mobil tangki, dan lainnya.

Sementara, rumah-rumah warga, Kantor Desa Waiburak rata tanah.

Hal yang sama dengan beberapa rumah warga, bangunan kios, rumah makan, bengkel motor hancur berantakan, dan penuh lumpur.

Para pemiliknya terus berjuang membersihkan lumpur, materi lainnya dan mengumpulkan sisa-sisa materi, barang perabot yang masih bisa dipakai, maupun tidak, tapi tak terbawa banjir. (Delegasi.Com/BBO)

Komentar ANDA?

  • Bagikan