Wujudkan Kebijakan Merdeka Belajar, Ujian Try Out-UAS SMPK Adisucipto Berdigitalisasi

  • Bagikan
Romo Yonas Kamlasi, Pr //Fotto: ISTIMEWA

DELEGASI.COM, KUPANG – Kepala SMP Katolik Adisucipto Penfui, Kota Kupang, RD. Yonatas Kamlasi, S.Fil. MM, mengatakan, untuk mewujudkan kebijakan Kemendikbud tentang Merdeka Belajar, maka pada masa ujian ‘Try out’ atau uji coba pembelajaran soal tertentu menuju Ujian Akhir Sekolah (UAS) 2022-2023 akan berbasiskan sistim digitalisasi.

Artinya semua pelatihan dan pembelajaran serta uji coba bahkan Ujian Akhir Sekolah yang akan berlangsung pada ujian Try Out tahap pertama 28 Maret—1 April dan Try Out Tahap II 25-29 April hingga UAS 9 Mei 2022 tidak lagi menggunakan kertas, tetapi lewat sistem digitalisasi yang berbasis komputer, laptop dan HandPhone,” Kata Romo Yonas Kamlasi di Kupang, Sabtu (26/3/2022).

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

Romo Yonas yang saat itu didampingi Wakil Kepala Sekolah, Yohanes Gitan Hokon, S.Pd, mengatakan hal itu pada pertemuan pihak SMPK Adisucipto Penfui bersama ratusan orang tua/wali siswa-siswi kelas IX peserta ujian Try Out yang sedianya akan digelar secara bertahap mulai 28 Maret hingga pada ujian akhir sekolah 9 Mei 2022 mendatang yang rencananya akan dipusatkan di sekolah ini.

BACA JUGA:

Riangrita, Desa Pertama di Flotim Resmi Gandeng Solideo Farm Tangani Stunting dan Ternak Ayam Kampung

Dinas Pendidikan Kota Kupang Apresiasi PENSI SPEKACIPTO Penfui 

Pihak sekolah kata Romo Yonas sudah menyiapkan segala sesuatu termasuk pengetatan protokol kesehatan COVID-19, berkaitan dengan implementasi kebijakan Merdeka Belajar yang menerapkan sistim digitalisasi Pendidikan ini pada momentum-momentum pelaksanaan ujian Try Out bagi 122 siswa/siswi yang telah terjadwal dan telah dibagikan (roster) oleh para walikelas IX.

 

“Kami nyatakan kesiapan ini bukan tanpa alasan. Sebab penggunaan dan pelaksanaan ujian dengan sistim ini, dengan sebutan Ujian Nasional Berbasiskan Komputer yang untuk pertamakalinya telah diterapkan sekolah Terakreditasi A dan Sekolah Penggerak pada 2016, Sehingga pihak sekolah melalui panitia menyatakan siap,” katanya.

Meski demikian (kesiapan sekolah) itu, pihak SMPK Adisucipto Penfui, kata Romo Yonas, tetap menghimbau orang tua wali siswa, agar menyiapkan fasilitas laptop dan HandPhone android serta pulsa data, sebagai sikap antisipasi, jika dalam pelaksanaannya nanti, terjadi gangguan jaringan internet, tak terkecuali fasilitas pendukungan pengamanan diri dari COVID-19, seperti masker, hand sanitizer.

 

Lebih jauh,  Pastor rekan dari Pastor Paroki St Yoseph Pekerja Penfui Kota Kupang, Romo Krispinus Saku, Pr, ini mengatakan, seiring dengan perkembangan jaman, terhitung akhir 2021, Sekolah yang bernaung dibawah Yayasan Swastisari Keuskupan Agung Kupang (KAK) ini pun telah memperkenalkan aplikasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) buatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan siap digunakan siswa/siswi termasuk kelas IX pada Try Out dan UAS tahun ini.

 

Menurut Romo Yonas, program AKM adalah salah satu instrumen dari  Asesmen Nasional yang bertujuan untuk mengevaluasi kualitas sistem pendidikan mulai dari tingkat satuan pendidikan, Kabupaten/Kota, Provinsi maupun nasional.

Namun, AKM dalam Asesmen Nasional tidak melaporkan hasil individu ditingkat satuan pendidikan. Untuk itu, Kemendikbudristek melalui Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmenjar) mencanangkan AKM kelas untuk membantu guru dalam memahami kemampuan literasi dan numerasi setiap individu peserta didik.

Implemenasinya kata Romo Yonas, setiap satuan pendidikan secara mandiri menjadwalkan, menentukan mekanisme pelaksanaan, dan menetapkan peserta AKM kelas.

“Pemerintah (Kemendibudristek) memberi kebebasan pada guru dalam melaksanakan AKM kelas sekaligus mengolah hasilnya agar sesuai dengan kebutuhan di satuan pendidikan. Guru diberikan kebebasan menentukan jumlah dan peserta AKM kelas yang dibagi dalam 6 (enam) level. Untuk jenjang SMP masuk dalam level 4 (kelas 7 – 8) dan level 5 (kelas 9-10). Setiap level disediakan paket asesmen membaca dan matematika yang berbeda tingkat kesulitannya,” katanya.

Dengan melaksanakan AKM kelas, guru dapat mendiagnosa capaian setiap individu peserta dalam kompetensi literasi dan literasi matematika. Terdapat 4 (empat) tingkatan kompetensi literasi dan kompetensi matematika, yaitu perlu intervensi khusus, dasar, cakap, dan mahir.

“Semua guru mata pelajaran dapat memanfaatkan AKM kelas untuk merancang pembelajaran yang sesuai tingkat kompetensi peserta didik,” tutupnya.

//delegasi( */hb)

 

Komentar ANDA?

  • Bagikan