Nobu Bank Bantu UMKM terdampak Seroja di NTT

  • Bagikan
Branch Manager Bank Nobu Cabang Kupang, Sandra Imelda Leo (ketiga dari kiri) menyerahkan bantuan bagi UMKM terdampak bencana siklon tropis Seroja yang diterima Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Kupang, Riesta R Megasari (keempat dari kanan) di Kupang, Jumat (30/4/2021). (FOTO ANTARA/Benny Jahang)

KUPANG, DELEGASI.COM – Nobu Bank memberikan bantuan senilai Rp10 juta bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak bencana alam badai siklon tropis Seroja di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Dilansir AnatarNews, Branch Manager Bank Nobu Cabang Kupang,Sandra Imelda Leo kepada wartawan di Kupang, Jumat, (30/4) mengatakan, bantuan yang diberikan itu merupakan bentuk kepedulian terhadap pelaku UMKM yang terdampak bencana alam di Kota Kupang.

“Bantuan yang diberikan itu untuk membantu para pelaku UMKM agar bisa kembali bangkit mengembangkan usaha pasca terjadinya bencana alam badai seroja,” katanya.

Bantuan yang diberikan dalam bentuk sembako senilai Rp10 juta itu diberikan kepada pelaku UMKM di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bantuan itu diserahkan kepada Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Kupang, Riesta R Megasari dalam kegiatan peluncuran program semarak QRIS NTT yang diselenggarakan Bank Indonesia bersama Nobu Bank yang dihadiri Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni dan Deputi kepala perwakilan BI NTT, Hery Catur Widobo.

“Kami berharap bantuan ini bisa membantu para pelaku UMKM untuk bisa kembali berusaka dalam mengembangkan usaha ekonominya secara baik,” kata Sandra Imelda Leo.

Sementara itu Ketua Ikatan Pelaku usaha wanita Kota Kupang, Riesta R Megasari mengatakan bantuan kemanusiaan dari Nobu Bank akan didistribusikan kepada pelaku usaha yang tergabung dalam UMKM “Apa sa” yang ikut terdampak bencana alam badai siklon tropis seroja.

Ia mengatakan, banyak rumah-rumah para pelaku UMKM “Apa sa” rusak akibat terjangan badai seroja pada Minggu (4/4) lalu.

Menurut dia pelaku usaha yang tergabung dalam UMKM “Apa sa” semuanya merupakan perempuan berprofesi sebagai pedagang dan pengusaha.

“Dampak badai seroja ini juga berdampak pada pelaku UMKM yang memilih berhenti berusaha karena tempat usahanya rusak, sehingga sebagian modal usaha digunakan untuk perbaikan rumah dan kebutuhan rumah tangga,” demikian Riesta R Megasari.

//delegasi(*/ANT)

Komentar ANDA?

  • Bagikan