Gubernur NTT Minta Harus Lakukan Riset dan Kajian Potensi Pertanian Daerah

  • Bagikan
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, melakukan Panen dan Temu Lapangan Pembenihan Tanaman Padi di Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang pada Kamis (18/11/2021). //Foto: delegasi.com (Humas pemprov NTT)

“Kita tidak bisa kerja sendiri. Harus perlu kolaborasi antara kelompok Petani, Pemerintah, Pengusaha, Peneliti juga melibatkan Polri dan TNI agar pekerjaan di lapangan ini harus kita lakukan dengan berhasil. Harus ada juga off taker dengan misalnya pada tanam periode awal atau pertama itu petani bersama pemerintah.” Viktor Bungtilu Laiskodat.

 

KUPANG, DELEGASI.COM- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, melakukan Panen dan Temu Lapangan Pembenihan Tanaman Padi di Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang pada Kamis (18/11/2021).

Gubernur mengatakan, pentingnya riset dan kajian potensi pertanian daerah untuk melahirkan inovasi yang berkualitas dan berguna bagi kebutuhan pangan masyarakatnya.

“Perlu dilakukan riset, penelitian dan kajian di bidang-bidang atau berbagai sektor. Misalnya, pertanian guna menghasilkan inovasi dengan peningkatan ekspansi dan produktivitas yang besar. Seperti dahulu orang hanya tanam sekian hektar dan panen sedikit. Sekarang dengan inovasi hasil kajian penelitian, kita bisa tanam hingga ribuan hektar dan panen dalam jumlah yang banya. Itulah kemajuan yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Viktor.

Menurut Gubernur Viktor, agar peningkatan sektor pertanian harus terus didorong di Pulau Sumba dan Timor untuk dapat membantu pemenuhan kebutuhan pangan di NTT.

“Kita tidak bisa kerja sendiri. Harus perlu kolaborasi antara kelompok Petani, Pemerintah, Pengusaha, Peneliti juga melibatkan Polri dan TNI agar pekerjaan di lapangan ini harus kita lakukan dengan berhasil. Harus ada juga off taker dengan misalnya pada tanam periode awal atau pertama itu petani bersama pemerintah. Kemudian selanjutnya para petani dengan off taker sehingga nantinya bisa menjadi mandiri. Tugas Pemerintah itu buat masyarakat menjadi mandiri. Pemerintah desain cara kerja bukan hanya pertanian tapi juga sektor yang lain,” ujar Viktor.

Gubernur meminta bupati dan camat perlu kerja dan cek di lapangan. “Kita harus berubah baik cara kerja ataupun mindset sehingga bisa berhasil,” ungkap Gubernur.

Viktor juga mengatakan, untuk turut membantu sektor peternakan maka akan dibangun pabrik pakan ternak. “Kami Pemerintah Provinsi tahun depan akan bangun pabrik pakan ternak di Timor, Flores, dan Sumba. Itu untuk menekan impor pakan ternak selama ini. Jadi kita produksi pakan ternak kita sendiri,” tambahnya.

Baca juga:

Gubernur Laiskodat Hadiri Pentabisan Gedung Kebaktian Jemaat Luz Fatukoa

Kredit Fiktif Rp130 Miliar di Bank NTT, Mantan Dirut Pemasaran Bertanggungjawab

Bupati Kupang, Korinus Masneno saat itu mengapresiasi kunjungan Gubernur NTT di Desa Noelmina tersebut. “Terima kasih kehadiran Bapak Gubernur juga ini bisa memberikan motivasi bagi petani-petani disini. Dan kita semua bisa bersama-sama meningkatkan produktivitas pertanian untuk kecukupan pangan kita,” ujarnya.

Kepala Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT, Dr. Aser Rouw, SP, M.Si menjelaskan lahan pertanian yang digunakan untuk perbenihan tersebut.

“Luas lahan yang kita gunakan ini 50 hektar. Ini tujuan untuk perbenihan dengan per hektar menghasilkan tiga ton bersih untuk benih. Kalau tiga ton benih, artinya dari 50 hektar bisa menghasilkan 150.000 Kg benih dan kemudian bisa melayani 6.000 hektar sawah,” jelas Aser.

“Ini juga dikelola dua kelompok tani yaitu Penehas 1 dan Penehas 2. Dan, ini kegiatan strategis Badan Penelitian Pengembangan Pangan dibawah Kementerian Pertanian RI untuk produksi benih bermutu dan bersertifikat untuk mendukung pengembangan padi dalam konteks ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Tempat ini menjadi pilihan kami,” katanya.

Aser menjelaskan, hasil panen kali ini sebesar 8,7 ton. “Kita bisa tingkatkan lagi. kalau kita bicara pertanian, itu kita bicara inputnya yaitu infrastruktur penunjang, teknologi, SDM dan Manajemen. Untuk disini Saya baru intervensi teknologi yaitu pakai 5 varietas unggul, cara tanam, pemupukan berimbang, dan pakai perangkat uji tanah sawah,” tuturnya.

//delegasi(tim)

Komentar ANDA?

  • Bagikan