Hebat, SMPN I Lewolema Luncurkan 5 Buku Ber-ISBN

Avatar photo
Siswa SMPN 1 Lewolema foto bersama Bupati Flotim saat Launching 5 Buku Ber-ISBN, Selasa (24/11). (Delegasi.Com/BBO)

LARANTUKA, DELEGASI.COM – Hebat! Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Lewolema, kembali mencetak rekor dan prestasi gemilang dengan berhasil meluncurkan lima (5) Buku Ber-ISBN.

Buku tersebut merupakan karya kreatif Siswa, Guru, Pembina Pramuka dan Kepala Sekolah.

Yang paling mengesankan ialah Karya Akademik, yang diluncurkan secara resmi oleh Bupati Flores Timur, Antonius H.Gege Hadjon, Selasa (24/11) ini mampu diukir di tengah ancaman Pandemi Covid-19

Demikian informasi yang diperoleh Delegasi.Com dari salah seorang Guru kreatif, Maksimus Masan Kian,S.Pd, Kamis, (26/11), Malam.

Menariknya, Lima buku diluncurkan langsung dari Sekolah yang beralamat di Dusun Welo, Desa Painapang, Kecamatan Lewolema, Flores Timur itu diantaranya: Karya tunggal Siswa Irna Tabe.

Ia menjadi siswa pertama yang mampu menghasilkan sendiri karya bukunya, yang boleh saja belum pernah dilakukan siswa lain di Flotim.

Siswa SMPN 1 Lewolema, Flotim, Irna Tabe sedang menunjukkan Buku Karya sendiri kepada Bupati Anton Hadjon, Selasa, (24/11). (Delegasi.Com/BBO)

 

Irna menulis karya sastra puisi tentang aktivitas harian, alam, orang tua dan pahlawan Covid,”terang Maksi Masan Kian.

Sedangkan, Buku berikutnya yang ikut diluncurkan ialah, karya sastra 20 siswa Anggota Komunitas Literasi, berisi kegiatan literasi di sekolah.

Sementara, Buku ketiga adalah karya Pembina Pramuka, Albert Maran tentang Panduan untuk Pembina Pramuka dalam menghidupkan kegiatan Pramuka di sekolah.

Kemudian, Buku keempat ditulis Kepala SMPN 1 Lewolema, Kons Wungbelen, tentang visi, misi dan program sekolah, yang berisi kegiatan ekstrakurikuler siswa.

Dan, Buku kelima merupakan karya Maksimus Masan Kian, Guru SMPN 1 Lewolema tentang Petualangan Seharian ke Lamawohong, Solor Barat.

Event monumental ini pun mendapat apresiasi yang luar biasa dari Kepala SMPN 1 Lewolema, Kons Wungbelen, saat memberikan sambutannya.

Baginya, Lima karya Buku Ber-ISBN itu patut dibanggakan dan disyukuri.

Karena merupakan sebuah karya besar, unik dan spektakuler.

Pasalnya, sebut mantan Wakil Kepala SMPN 1 Larantuka ini, dengan visi utama pada penguatan peserta didik, maka apa yang dihasilkan tersebut, akan membuka ruang yang luas bagi siswa untuk berkreasi.

Kepala SMPN 1 Lewolema, Kons Wungbelen bersama Bupati Anton Hadjon, Selasa (24/11) saat luncur 5 Buku Ber-ISBN. (Delegasi.Com/BBO)

 

“Saya kira, keberadaan Komunitas Literasi di Satuan Pendidikan SMPN 1 Lewolema, memiliki manfaat yang positif dalam memberikan kesempatan kepada anak untuk berkreasi.

Selain, melatih bagaimana hidup berorganisasi, siswa juga belajar mengasah kemampuan menulis dengan imajinasi aktivitas hariannya dan keindahan alam sekitarnya,”ujar Kons, semangat.

Sembari menambahkan, memang untuk bisa dapat yang berkualitas hebat, tentunya hanya melalui proses dan waktu yang memberi jawaban itu.

“Namun, tugas untuk menekuni satu hal yang adalah bakat, adalah bagian dari kewajiban untuk mendukung cita-cita,”sergapnya, memberi semangat lagi.

Rasa bangga juga disampaikan Bupati Anton Hadjon, dalam sambutannya sebelum meluncurkan 5 buku tersebut.

Menurutnya, siswa kreatif jika gurunya kreatif.

Dan, Guru bisa kreatif manakala ruang dibuka luas oleh Kepala Sekolahnya.

“Sebagai pimpinan daerah, Saya sangat bangga dengan prestasi SMPN 1 Lewolema.

Saya ikuti persis prestasi sekolah ini. Meski sekolah baru, namun prestasinya melebihi sekolah-sekolah lain yang sudah lebih dulu berdiri,”katanya.

Dibagian lainnya, Bupati Anton Hadjon menandaskan, siswa yang selalu diberi ruang untuk tampil, lalu didampingi untuk kembangkan bakat dan potensinya, sudah tentu akan lahirkan rasa percaya diri yang tinggi.

“Sekolah boleh di kampung, tapi harus percaya diri.

Doronglah anak-anak untuk hasilkan karya. Tidak harus besar. Mulailah dari karya-karya kecil. Kelak karya kecil itulah yang membesarkan.

Saya minta semua elemen sekolah, mulai dari Kepala Sekolah, Guru, mesti terus berusaha berikan pendampingan terbaik bagi peserta didik, agar mereka betah di sekolah, nyaman belajar dan tingkatkan ketrampilan di Taman Siswa,”ujarnya lagi, sembari mengajak agar sekolah benar-benar dijadikan sebagai tempat pembentukan karakter.

Dan, Guru harus mampu meningkatkan kapasitasnya dari hari ke hari.

Merespons hal ini, Maksimus Masan Kian, selaku Pembimbing Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema, mengingatkan agar Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema mesti terus menunjukkan konsistensinya dalam berkarya sebagai bagian pemantik inspirasi.

Buktinya, sejumlah karya pun pernah ditancapkan, yakni, tahun 2017, Lita Ruron, Anggota Komunitas Literasi lolos seleksi menulis hingga tingkat nasional tentang Sanitasi, dan dinobatkan menjadi Duta Sanitasi 2017.

Lalu, tahun 2018, untuk pertama kali memecahkan rekor Siswa SMP di Flotim, yang meluncurkan Buku Ber-ISBN.

“Lalu, tahun 2019, Nita Ruron juga meraih Juara 1 Lomba menulis Esai tentang Kearifan Lokal Menjaga kelestarian lingkungan.

“Rita Ruron, kemudian mendapat kesempatan mengikuti Festival Literasi Nasional di Jakarta.

Lalu, di tahun 2020 dibawah kepemimpinan Kasek SMPN 1 Lewolema, Kons Wungbelen, tepatnya pada (24/11), SMPN 1 Lewolema luncurkan 5 karya Buku Ber-ISBN,”pungkas Maksi.

Event itupun, sebut Maksi, didesain dengan gaya Pamer Karya.

Mengapa? “Karena dengan ‘Metode Pamer, tentu akan memberi dampak positif dalam merangsang siapa saja, sekolah mana saja, untuk buka ruang yang sama bagi siswa untuk berkarya.

Olehnya, Mari bersama dukung Generasi Muda Flotim untuk maju berkembang menemukan Passionnya,”tohoknya memberi motivasi. Salam.

//delegasi(BBO)

Komentar ANDA?