Lebu Raya Minta Jamkrida Untuk Tidak Mengejar Keuntungan Semata

  • Bagikan
Jamkrida
“Bantulah pengembangan usaha produktif masyarakat. Bangunlah kerjasama dengan Koperasi dan Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB) yang ada di seluruh NTT agar masyarakat dipermudah dalam melakukan pinjaman,” Frans Lebu Raya./foto Humas NTT

Kupang, Delegasi.com –  Gubernur NTT, Frans Lebu Raya  meminta  (PT  Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) tidak boleh hanya mengejar keuntungan semata.   Seperti dirilis Humas setda NTT, Lebu Raya meminta  Jamkrida lebih  berpihak pada  para pelaku  Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Bantulah mereka agar punya keberanian untuk meminjam modal di Bank demi pengembangan usahanya,” kata Lebu Raya saat menyampaikan arahan pada kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Jamkrida Provinsi NTT Tahun Buku 2016 di Ruang Rapat Gubernur, Selasa (21/3/2017).
Penyertaan saham Pemerintah Provinsi NTT sebanyak 50.000 lembar atau senilai Rp.50 miliar, Gubernur Lebu Raya meminta jajaran pimpinan dan segenap karyawan Jamkrida NTT untuk bekerja keras memperluas jangkauan penjaminan kredit di lembaga-lembaga keuangan pemerintah maupun swasta.
“Bantulah pengembangan usaha produktif masyarakat. Bangunlah kerjasama dengan Koperasi dan Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB) yang ada di seluruh NTT agar masyarakat dipermudah dalam melakukan pinjaman,” demikian ungkap Lebu Raya seraya mengapresiasi perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai PT Jamkrida NTT semenjak berdiri pada 19 Desember 2014.
Sementara itu, Pengurus Gabungan Koperasi Pegawai Republik, Frans Dima Lendes selaku pemilik 100 lembar saham dengan nilai Rp.100 juta, meminta PT Jamkrida agar terus meningkatkan kinerja dan kemampuan manajerial.
“Hal ini penting, untuk membangun kepercayaan para mitra kerja di tengah persaingan lembaga penjamin yang semakin ketat. Hindarilah kesalahan dalam pelaporan keuangan dan pertanggungjawaban publik,” pinta Frans Dima Lendes kepada jajaran staf PT Jamkrida NTT.
Dalam kesempatan tersebut, Franky Amalo selaku Direktur Utama PT Jamkrida NTT melaporkan perkembangan yang telah dicapai PT Jamkrida NTT dalam kiprahnya selama dua tahun.
“Total aset kita pada Tahun 2016 adalah sebesar Rp.68,58 Miliar, meningkat 24,49% dibandingkan Tahun 2015 yang hanya Rp.55,09 Miliar. Tahun 2016, Laba atau keuntungan bersih yang diperoleh sebesar Rp.3,99 miliar atau meningkat 275,41 % dibandingkan dengan Tahun 2015 di mana kita mengalami kerugian sebesar Rp. 2,274 miliar. Total Penjaminan Kredit sampai akhir tahun 2016 sebesar Rp. 850 miliar yang terdiri dari 10.916 terjamin, meningkat 199 % dibanding Tahun 2015 yang hanya sebesar Rp.309 miliar dengan total 3.651 terjamin. Imbal Jasa Penjaminan (IJP) yang diperoleh PT Jamkrida NTT dalam Tahun 2016 adalah sebesar Rp.10.016,” jelas Franky.
Ditambahkannya, Tahun 2016 PT Jamkrida telah membangun kerjasama dengan lembanga kauangan diantaranya Bank NTT, BRI Cabang Kupang, Bank Bukopin Cabang Kupang, Bank Perkredita Rakyat (BPR) Tanoba Lais Manekat Kupang, BPR Central Pitoy Kupang BPR Tanjung Atambua, BPR Danamas Belu, Koperasi NTT Sejahtera Kupang, Koperasi Kredit Obor Mas Maumere.
“Tahun 2017, kita akan terus membangun kerjasama dengan lembaga perbankan dan LPDB lainnya. Diproyeksi pada tahun ini, aset kita meningkat sebesar Rp. 94,8 miliar dengan laba bersih IJP sebesar Rp.4,3 miliar. Laba bersih diperkirakan hanya mencapai Rp.1,5 miliar. Penurunan ini disebabkan adanya perubahan regulasi yang diterapkan Otoritas Jasa Keungan terhadap lembaga penjamin pinjaman yang masih berusia di bawah lima tahun,” ungkap Frenky sembari mengungkapkan kendala yang dialami PT Jamkrida NTT diantaranya, modal usaha yang relatif kecil dan masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang Jamkrida sebagai lembaga penjamin kredit.

Terkonfirmasi setidaknya terdapat tiga agenda utama dalam pertemuan hari ini yaitu RUPS Luar Biasa, RUPS Tahunan Tahun Buku 2016 dan RUPS tentang Rencana Kerja Anggaran Perubahan Tahun Buku 2017. Dalam kesempatan tersebut disepakati penambahan 150 lembar saham baru dari Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia NTT senilai Rp.150 juta.
Tampak hadir pada pertemuan tersebut, Direktur PT Jamkrida NTT, Octaviana Ferdiana Mae, Komisaris Utama PT. Jamkrida NTT, Dwi Agus Kuntarto serta Komisaris, Hali Lanan Elias serta beberapa karyawan/ti PT Jamkrida NTT .//delegasi (germanus/humas)

Komentar ANDA?

  • Bagikan