Longsor, Jalan dan Jembatan Rusak di Flotim, Warga Minta Bantuan Pempus

  • Bagikan
Longsoran segmen Mewet-Demondei, Wotan Ulumado yang menutup seluruh badan jalan. Difoto Minggu, 07/02/2021, Sore. (Delegasi.Com/BBO)

LARANTUKA-DELEGASI.COM–Bencana alam longsoran dan banjir, yang membuat jalan dan jembatan di sejumlah ruas di Flores Timur, alami kerusakan, seperti yang terparah di Trans Desa Pandai-Demon Dei, Kecamatan Wotan Ulumado, dimana jalur ini putus total hingga saat ini, memantik simpati & empati warga meminta bantuan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Bapak Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, longsoran di jalur ini, selain kondisinya sangat parah, namun penanganannya membutuhkan dana yang besar dan waktu yang lama.

BACA JUGA : Babinsa Koramil 1624-01 Larantuka, Serbu ‘Paris’, Ini Yang Dilakukan!

Disamping itu, transportasi warga pun alami kendala serius.

Baik ke Sekolah, Lahan Pertanian dan Perkebunan, juga distribusi kebutuhan pokok rumah tangga, yakni Sembilan Bahan Pokok (Sembako), Desa Pandai ke Demon Dei, maupun sebaliknya.

Demikian pernyataan yang disampaikan salah satu warga Desa Pandai, Lukas Ama, saat ditemui Delegasi.Com di lokasi longsoran Trans Demon Dei, Minggu, 07/02/2021, Sore.

Lukas Ama, yang juga Guru Negeri pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) Demon Dei, saat ditemui sedang berjalan kaki pulang bersama anaknya, dari Desa Demon Dei, melewati jalur longsoran itu, kembali ke rumahnya di Desa Pandai, Mewet-Wotan Ulumado.

Lukas Ama, Warga Mewet, yang juga Guru di SDN Demondei, Wotan Ulumado. (Delegasi.Com/BBO)

 

Meski sedang hujan rintik dan terus mewaspadai longsoran susulan, karena memang medan sekitarnya bertebing dan jurang yang rawan runtuh, akibat struktur tanahnya sangat labil, namun Lukas Ama bersama Anaknya, terlihat tenang saja.

Ia bahkan sempat mengajak Wartawan untuk lebih mendekati lagi titik longsoran dan patahan lainnya, yang lebih parah.

Kepada Media, Dia menjelaskan, jalur ini memang sangat rawan, dan sejak hujan lebat selama 3 hari kemarin itu, membuat tanahnya makin lembab dan bergerak turun.

“Bahkan, saat Kami lewat ke Demon Dei, sempat terlihat tanahnya dan pohon-pohon sedang bergerak turun, hingga longsor total seperti saat ini,”ujarnya.

BACA JUGA: Ini Daftar Rumah Sakit Di Kota Kupang Yang Terima Tabung Oksigen Dari Pemprov

Pasca longsoran, pihaknya, urai Lukas Ama, bersama warga Demon Dei, turun bantu membersihkan sebagian badan jalannya.

“Iyah, Kami senang karena respons Pemerintah Daerah Flotim juga cepat.

Langsung turun dan bawa alat berat untuk mulai bersihkan badan jalan seperti terlihat sekarang.

Memang, kita semua tentu berharap secepatnya, namun medan longsoran yang besar itu, maka tidak mungkinlah cepat.

Apalagi, kondisi daerah dan negara Kita juga sedang Covid-19.

Yang penting sudah ada perhatian, itu pun Kita sudah senang.

Iyah, Kita berharap Bapak Presiden Joko Widodo bisa mendengar keluhan dan harapan Kita di Flores Timur,”tandasnya, lagi.

Lukas Ama lebih jauh ungkapkan, pihaknya memang hanya kesulitan untuk distribusi bahan makanan, kalau jalan ini tidak normal lagi dalam waktu yang lama.

“Tapi, mau bagaimana lagi, Pak. Kita tunggu saja. Soal ke kebun, sekolah, tidak apa-apa.
Bawa motor simpan disini, lalu jalan kaki.

Itu sih, sudah biasa. Tapi, bahan makanan itu yang berat bawanya,”bebernya, lagi.

Apalagi, jarak dari titik longsoran ke Demon Dei, cukup jauh, yakni 2 Km lebih.

Lalu, ke Desa Pandai- Mewet, pun sekitar 5 Km.

Ini yang sangat menyulitkan Kami,”sambungnya.

Sementara, pantauan langsung Media, saat tiba di lokasi longsoran, Minggu, 07/02/2021, sekitar Pukul 16.00 Wita, terlihat volume dan arealnya sangat parah.

Jalur Mewet-Demondei, Wotan Ulumado yang putus total karena longsoran. Difoto, Minggu, 07/02/2021, Sore. (Delegasi.Com/BBO)

 

Bahkan, seluruh badan jalan lenyap, tertimbun tanah, batu dan pohon.

Sepintas membikin nyali ciut. Takut, jangan-jangan ada longsoran susulan.

Sebuah eksavator yang sudah di TKP, pun telah habis membersihkan sebagian badan jalan.

“Semoga, cuaca cerah sehingga alat berat bisa bersihkan badan jalan itu dengan aman dan lancar,”harap Lukas Ama dan seorang warga lainnya, yang baru pulang dari kebunnya.

Selain di jalur ini, longsoran cukup parah juga terjadi di segmen Koli-Mangaaleng, yakni sekitar 7 titik, meski dengan volume dan areal kerusakan tak separah di jalur Desa Pandai-Demon Dei, Wotan Ulumado.

Arus lalu lintas di jalur inipun, praktis masih aman dan lancar.

Meski, tetap saja butuh penanganan teknis lebih lanjut untuk cegah kerusakan lebih parah dan lebih nyaman infrastrukturnya kedepan.

“Iyah, Kita semua berharap Pemerintah bisa segera tangani, untuk cegah kerusakan yang lebih parah, kedepan,”ujar Siprianus Kopong dan Edy Ola, Warga Adonara, saat ditemui terpisah, Senin, 07/02/2021.

Kondisi parah juga di Segmen Waiklibang-Nusa Nipa, Tanjung Bunga.

BACA JUGA : Babinsa Koramil 1624-02/Adonara, Sosialisasi 3M, 3T dan Vaksinasi Covid-19 di Desa Dawata’a

Sesuai informasi yang diperoleh Media, jalur inipun lumpuh karena badan jalannya amblas tertimbun longsoran.

Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Flotim, Dominikus Demon,SH, melalui Kabid Bina Marga, Florentino Madoraputera,ST, saat dikonfirmasi terpisah, Minggu, 07/02/2021, Malam, menjelaskan, pihaknya tengah melakukan inventarisasi semua titik kerusakan akibat bencana alam, untuk kemudian diajukan Pemerintah Pusat, melalui Kementerian terkait dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk bisa mendapatkan alokasi bantuan Dana Siap Pakai (DSP) Tahun anggaran 2021.

“Iyah, mohon bantuan kerjasama semua pihak, juga back up Media, agar bisa dapat perhatian Pemerintah Pusat,”ujarnya, singkat.

Hal yang sama disampaikan Ketua Komisi B DPRD Flotim, Rofinus Baga Kabelen,SH saat dihubungi Media, kemarin.

Dikatakan, meski Pemkab dan DPRD Flotim telah alokasi dana Rp.6 M melalui Pos Biaya Tak Terduga (BTT) tahun anggaran 2021, namun dibutuhkan juga bantuan Pemerintah Pusat.

BACA JUGA: Simak Hasil Rapat Gubernur VBL Bersama Forkopimda

Karena, kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan akibat bencana alam cukup banyak.

Apalagi, ditambah dengan urusan lainnya seperti Covid-19.

“Prinsipnya, Kita harapkan bantuan Pusat agar semua urusan ini bisa ditangani,”pungkasnya.

Pada bagian lainnya, beberapa titik infrastruktur yang rusak karena bencana alam, saat ini mulai ditangani.

Seperti Jalan dan Jembatan, trans Nobo-Wutun, Ile Bura, sedang dikerjakan dengan Pos Biaya Tak Terduga.

Pantauan Delegasi.Com hingga, Selasa, 09/02/2021, terlihat sedang dikebut pekerja.

Diharapkan, konstruksinya kuat dan bisa dimanfaatkan dalam waktu dekat, untuk perlancar mobilitas kendaraan, manusia, barang dan jasa.

(Delegasi.Com/BBO)

Komentar ANDA?

  • Bagikan