Survei Membuktikan 27,7 Persen Perempuan Melahirkan Karena Kebutuhan Material

  • Bagikan
keluarga
Keluarga miskin/ sumber Google. //Sekitar 27,7 Persen Perempuan Melahirkan Karena Kebutuhan Material

Kupang, Delegasi.com- Hasil survei yang dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terhadap faktor internal yang mempengaruhi wanita melahirkan pada usia muda di NTT diantaranya lantaran kebutuhan material 27,7 persen, kebutuhan seksual 28,3 persen, dan kebutuhan Psikologis 26,7 persen.

Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN, Benny Benu pada kegiatan sosialisasi tentang Generasi Berencana di Kupang, Jumat (25/11). Kegiatan ini dihadiri ratusan siswa dan siswi serta sejumlah guru. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait empat bahaya besar yang selalu mengancam generasi muda, yakni seks pranikah, bahaya narkoba, pernikahan dini, dan kehamilan remaja.

Benny mengatakan, pengembangan program generasi berencana menjadi masalah pemerintah. Bahkan, masalah terbesar terjadi di Provinsi NTT. Pasalnya, dari 34 Provinsi di Indonesia, NTT memiliki angka kelahiran tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain. Angka kelahiran di NTT selalu berada di posisi tiga koma. Artinya di NTT, setiap wanita yang bersuami rata- rata memiliki 3- 4 orang anak.

“Angka ini jauh di atas rata-rata nasional yaitu 2,28, yang rata-rata memiliki dua orang anak. Bahkan di Jogja, DKI dan Gorontalo rata-rata memiliki satu orang anak. Hanya kita di NTT yang angka kelahiran di atas tiga anak,” kata Benny.

Menurutnya, karena persoalan kependukan   dan Keluarga Berencana (KB) paling berat ada di NTT, sehingga pihaknya memenita bantuan Komisi IX DPR RI untuk turut serta mensosialisasikan program ini kepada masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing. Sasaran program ini pada kaum remaja, karena tingkat kelahiran yang tinggi saat ini dikontribusikan oleh remaja.

“Kelahiran oleh remaja itu memberikan kontribusi kepada angka kelahiran normal dan angka kematian ibu melahirkan. Karena ketika remaja hamil, segala macama cara dilakukan untuk aborsi,” ujar Benny.

Lebih lanjut ia mengingatkan kepada para remaja NTT agar menjalankan pola hidup yang terhindar dari seks pranikah, pernikahan dini, kehamilan remaja, HIV/AIDS dan napsa.

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Charles J. Mesang mengatakan, penduduk Indonesia yang besar saat ini bukan menjadi aset bangsa dan negera karena tidak dibarengi dengan kualitas manusia yang memadai. Hal itu mendorong Presiden Joko Widodo pada poin lima pencanangan program pembangunan nasional menekankan peningkatan kualitas manusia.

Charles menyebutkan empat hal yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kualitas manusia yaitu, mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Pendidikan bagi setiap anak bangsa. Kesehatan melalaui BPJS agar seluruh masyarakat Indonesia bisa lebih sehat dan ketika sakit bisa berobat dengan gratis.Walau sampai saaat ini belum seluruh masyarakat terdaftar, namun pemerintah terus berusaha keras agar terus ditambahkan. Bulan ini hampir 30 juta masyarakat Indonesia mendapat Kartu BPJS. Sedangkan aspek keempat adalah lapangan pekerjaan.

“Jika empat  hal itu tercapai, maka tujuan kita bernegara yaitu mewujudkan kesejahtreaan masyarakat akan terwujud,” tandas Charles.

Kepada para generasi muda, anggota DPR RI periode kelima ini berpesan , sebagai calon pemimpin masa depan, para siswa dan siswi harus mempersiapakan diri dengan baik dan menuntut ilmu dengan serius. Sehingga apa yang diharapkan pemerintah berkaitan dengan peningkatan kualitas manusia bisa terwujud. Persoalan yang sering menerpa para remaja seperti pernikahan dini, hamil di luar nikah dan bahaya narkoba, harus dihindari dengan mengisi waktu untuk kegiatan-kegiatan yang postif.//delegasi. (hermen/Mario)

 

Komentar ANDA?

  • Bagikan