Uskup Turang: Jadilah Duta Peradaban Kasih Bagi Indonesia.

  • Bagikan
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Uskup Agung Kupang Mgr, Vikjen Rm Gerandus Duka, Pr, Sekda NTT Ben Polo Maing, dan Ketua LP3K Provinsi NTT Frans Salem foto bersama para pimpinan paduan suara sambil mengepalkan tangan sebagai simbol kesiapan berlomba pada Pesparawi Nasional di Ambon.//foto: pos kupang

Kupang, Delegasi.Com- Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang mengingatkan kontingen Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Provinsi NTT agar menjadi duta yang akan memberi sumbangan peradaban kasih bagi Indonesia.

 

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

“Jadilah duta NTT yang akan memberi sumbangan peradaban kasih bagi Indonesia. Kehadiran di pertukaran budaya akan mengedepankan persatuan dan kalau menang kita terima,” kata Uskup Turang pada acara perutusan dan pelepasan Kontingen Pesparani Nasional I NTT di Aula Gereja Santa Maria Asummpta Kupang, Kamis (25/10/2018) malam.

 

Uskup Turang minta Kontingen Pesparani untuk tetap merawat dan menghidupkan kerukunan iman antarsesama saat pagelaran paduan suara nasional I umat Katolik di Maluku, Ambon pada 27 Oktober sampai 1 November mendatang.

Pada kesempatan itu Uskup Turang juga menyampaikan terima kasihnya atas kehadiran Gubernur NTT serta mengapresi semangat dari para peserta yang akan berangkat ke Ambon dari awal proses latihan hingga pelepasan hari.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT yang sudah memberi perhatian bagi Gereja Katolik di provinsi berbasis kepulauan itu,”

“Gereja Katolik NTT menyampaikan terima kasih bagi Pemerintah NTT yang telah memberi perhatian di momentum ini,” katanya.

Kehadiran NTT dalam pesparani yang pertama ini kata Uskup bukan hanya tentang juara, tetapi yang paling penting dalam kegiatan tersebut, bagaimana mengikuti sebuah proses serta menjalin hubungan persaudaraan antarsesama.

Ketetapan pemerintah untuk memberi ruang bagi pelaksanaan Pesparani ini menurut Uskup Turang adalah anugerah bagi umat Katolik sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

“Kesempatan ini harus dijadikan momentum bagi pengembangan hidup iman dan kerukunan umat,” tandasnya. //delegasi(mario)

 

Editor: Hermen Jawa

Komentar ANDA?

  • Bagikan