Peran Manusia Ciptakan “Smart Home” dan “Smart City”

  • Bagikan

Ketika engkau tidak tahu dan tidak mau tahu mengikuti perkembangan  teknologi dan ilmu pengetahuan, sesungguhnya engkau  akan tertinggal jauh oleh IPTEK itu sendiri. Dunia  saat ini telah berubah oleh dasyatnya perkembangan teknologi hasil karya manusia itu sendiri”

Maspero Situngkir

Baca Juga : Broker Forex Terbaik Yang Resmi di Rilis BAPPEBTI 2023

 

DELEGASI.COM – Tak bisa dipungkiri peranan manusia sangat besar dalam perkembangan dan kemajuan suatu negara. Semua aktivitas manusia, tidak mengenal umur dan golongandigerakan oleh teknologi. Apabila seseorang tidak mengetahui perkembangan teknologi, maka secara otomatis akan tertinggal dari yang lainnya.

Sebab perkembangan teknologi membuat pekerjaan kita menjadi lebih cepat dan mudah. Semua informasi dapat diketahui dengan sangat cepat.

Tidak heran istilah Smart City dan Smart  Home menjadi sangat seksi bagi dunia saat ini.

Smart City merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola  penyelenggaraan pemerintahan sehari-hari, dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga.

Integrasi teknologi dalam tata kelola kota dimungkinkan berkat keberadaan internet of things, yaitu jaringan perangkat elektronik yang saling terhubung dan mampu mengirim data ataupun melakukan tindak lanjut dengan campur tangan manusia yang minimal.

Implementasi smart city di Indonesia sendiri mengalami berbagai kendala, mulai dari infrastruktur penunjang yang belum memadai, kesiapan pemerintah setempat, hingga masyarakat sendiri yang belum mampu memanfaatkan teknologi digital secara maksimal.

Sementara istilah smart home merupakan pengelolaan rumah atau Smart home system ( suatu sistem pengelolaan rumah) yang diintegrasikan dengan teknologi tingkat tinggi.

Teknologi sistem rumah pintar dinilai sebagai pembawa angin segar dengan berbagai kecanggihan baru yang sebelumnya tidak pernah ada di dalam sebuah hunian.

Dengan ini Anda sebagai pemilik rumah lebih mudah mengatur berbagai peralatan rumah.

Dengan memiliki rumah berbasis smart home technology, Anda akan menikmati kenyamanan dan kemudahan yang tidak pernah dirasakan sebelumnya.

Smart home system adalah sistem otomatisasi rumah yang memungkinkan Anda untuk mengontrol banyak aspek hunian melalui sebuah gawai.

Aspek hunian yang dapat diatur melalui smart home technology dapat bervariasi.

Mulai dari pengaturan cahaya, pengaturan suhu ruangan, pengaturan fasilitas hiburan dan pengaturan berbagai perabot rumah lainnya.

Smart home system juga dapat mencakup pengelolaan aspek keamanan seperti sistem pengaturan alarm.

Dengan teknologi mutakhir ini, keamanan dan kenyamanan hunian Anda menjadi sangat mudah diakses melalui gawai yang berada dalam genggaman.

Maspero Situngkir, mahasiswa Pasca Sarjana Peoples’ Friendship University of Russia

 

Pusat pengaturan smart home system umumnya berupa user interface (UI) atau antarmuka pengguna.

Ini dapat berupa gawai yang menempel pada dinding, atau UI pada perangkat komputer, baik itu dalam bentuk komputer desktop, tablet, situs web, atau aplikasi pada ponsel pintar.

Smart home system merupakan sistem rumah pintar yang dapat dicapai karena adanya smart home technology yang mutakhir.

Penerapan smart home system dapat bervariasi.

Sebuah rumah dapat dilengkapi beberapa fitur smart home technology seperti pengaturan pencahayaan saja.

Rumah yang lainnya dapat memiliki fitur yang lebih lengkap yang disebut sebagai complete smart home system.

Pengaplikasian smart home technology dapat meliputi beragam perabot dan peralatan yang ada di rumah seperti lampu-lampu, pendingin ruangan, mesin cuci, kulkas dan lainnya.

Selain peralatan rumah tersebut, smart home system juga dapat mencakup sistem hiburan dan sistem sekuriti rumah Anda.

Misalnya saja televisi dan pemutar musik, serta kamera keamanan dan sistem kunci pada pintu.

Beberapa Negara yang sudah menerapkan “Smart Home” dan “Smart City” di antaranya adalah Amerika, China, Rusia, dan negara-negara Eropa. Penerapan “Smart Home” bukanlah sesuatu yang asing di Negara tersebut.

Penggunaan televise yang langsung terhubung dengan “Smart Phone”, penggunaan sensor ketika menyalakan dan mematikan lampu, penggunaan alat pembersih otomatis yang bergerak secara otomatis hanya dengan menggunakan listrik, penggunaan robot bagi anak yang bisa berfungsi untuk menemani anak dalam bermain dan belajar, penggunaan mesin pembuatan kopi dan teh serta masih banyak pemanfaatan teknologi lainnya.

“Smart City” memanfaatkan sistem digital dalam meningkatkan fungsinya melalui pemrosesan dan pembaruan informasi yang berkelanjutan. Sensor yang saling terintegrasi dalam mengumpulkan informasi dari penduduk setempat dan dari perangkat elektronik. Setelah menganalisis data yang dikumpulkan, pengoptimalan dilakukan untuk mengatasi ketidakefisienan sehingga data dan informasi yang diperoleh benar-benar akurat.

Ketika berada di Rusia,  awalnya yang belum terlalu fasih dengan teknologi yang ada di sini awalnya merasa agak minder karena tidak semua pemanfaatan teknologi yang ada di sini saya ketahui apalagi bahasa yang belum saya pahami sama sekali.

Di Rusia menggunakan kereta bawah tanah yang penataan nya sangat bagus dan luar biasa. Kereta bawah tanah yang biasa disebut dengan “metro” ini menghubungkan seluruh kota yang ada di Moscow. Pembayarannya menggunakan kartu.

Di Rusia pembayaran transportasi menggunakan sistem elektronik seperti bus, dan kereta. Kamera berada di mana-mana baik di dalam transportasi umum (bus, kereta, metro), jalan, halte, pusat perbelanjaan dan sarana umum lainnya.

Di pusat perbelanjaan semua pembeli dapat dengan mudah melayani dirinya sendiri. Para pembeli tidak perlu antri dengan waktu yang lama untuk membayar belanjaan mereka. Cukup dengan scan barcode dan membayar dengan sistem elektronik, para pembeli dapat membawa pulang belanjaan mereka. Semua serba praktis dan mudah.

Selain itu, untuk berbelanja, para pembeli bisa memesan pesanan belanjaan nya dari rumah tanpa harus pergi ke pusat perbelanjaan.

Hal ini dapat dilakukan hanya dengan menggunakan aplikasi. Pembeli tinggal memilih barang apa yang akan dibeli dan langsung mengetahui harganya, kemudian membayar secara elektonik barang yang akan dibeli. Kemudian barang akan diantar dengan menggukan jasa pengiriman barang. Ini pun dilakukan hanya dengan menggunakan aplikasi.

Oleh karena itu, peranan pemerintah dalam mendukung mewujudkan “Smart City” sangat penting. Peranan sumber daya manusia sangat penting. Konsep “Smart City” diciptakan berdasarkan 6 pilar, yaitu : Smart Governance, Smart People, Smart Living, Smart Mobility, Smart Economy, dan Smart Environment. Smart city harus bermanfaat untuk seluruh masyarakat sehingga mereka bisa mendapatkan hidup yang lebih baik dan mempermudah aktivitas manusia. Dengan smart city, informasi akan  lebih cepat dan data disajikan dengan lebih transparan karena sistem jaringan yang saling terhubung satu sama lain.

Penerapan “Smart City” tidak berlangsung secara instan, namun berproses. Untuk menerapkan “Smart City” dibutuhkan sistem yang mampu mengumpulkan dan menganalis data yang akan disinkronkan dalam kerangka kerja dengan satu platform. Selain itu, perkembangan “Smart City” membutuhkan biaya dalam jumlah besar karena menggunakan perkembangan IPTEK dan dibutuhkan server untuk menciptakan data yang besar.

Bagaimana di Indonesia

Di Indonesia, beberapa kota besar sudah mulai mengadopsi konsep smart city. Sebut saja Jakarta yang memiliki program Jakarta Smart City sejak 2014 lalu. Surabaya juga terus menerapkan inovasi guna menjadi smart city, misalnya dengan menerapkan sistem tilang online bagi pengemudi kendaraan bermotor yang melakukan pelanggaran lalu lintas.

Selain dari pihak pemerintah, pihak swasta juga ikut berpartisipasi membantu mewujudkan konsepsmart citydi Indonesia. Saat ini ada Matakota yang membantu masyarakat ataupun pemerintah memasukkan beragam informasi seperti kemacetan lalu-lintas, bencana alam, tindak kriminal, maupun informasi anak hilang.

Ada juga Qlue yang memungkinkan masyarakat di berbagai kota menyampaikan keluhan terkait kondisi fasilitas umum.

Oleh karena itu, sangat diharapkan perkembangan manusia dalam mewujudkan “Smart City” khususnya di Negara Indonesia.

Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana Peoples’ Friendship University of Russia

//delegasi(*)

Komentar ANDA?

  • Bagikan